Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) telah berhasil membina 183.181 unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dengan memfasilitasinya melalui pelatihan leveling, yang diselenggarakan Balai Latihan Koperasi (Balatkop) UKM Jateng.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menghadiri puncak Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Pamedan Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jateng, Sabtu (12/8/2023), mengungkapkan strateginya membina UMKM Jateng, hingga berhasil naik kelas.
Menurutnya, dalam sepuluh tahun, UMKM binaan Pemprov Jateng telah menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp38,9 triliun dan omset Rp68,7 triliun. Selain itu, juga menyerap sebanyak 1.337.156 tenaga kerja.
“Pelatihan manajemen berjenjang yang kita lakukan sampai dengan pelatihan 3 level. Ada lima macam pelatihan dan levelnya tiga. Jadi kalau lulus (level) satu, maka baru boleh naik ke dua. Kalau satu tidak lulus, maka tidak boleh. Itu artinya tidak naik kelas,” kata Ganjar dalam situs jatengprov.go.id.
Dalam pelatihan itu, terangnya, pelaku UMKM dilatih agar mampu mengikuti perkembangan usaha dan perekonomian saat ini, sehingga lebih efektif dan dapat bersaing di dunia usaha.
Terdapat tiga materi utama pada tiga level pelatihan itu. Level pertama membahas Manajemen Pemasaran, materi kedua mengenai Operasional dan SDM, serta yang ketiga menekankan materi mengenai Usaha dan Keuangan.
Masing-masing materi di setiap pelatihan leveling diikuti sebanyak lima angkatan yang dibagi ke dalam tiga level.
Setiap angkatan terdiri dari 25 peserta. Pelatihan digelar selama empat hari hingga lima hari di berbagai kota atau kabupaten di Jateng.
“Inilah para konsultan coba kita ajak, mereka mengembangkan, sehingga wawasan bisnis dan mindset para pelaku UMKM kita meningkat,” jelas Ganjar.
Kesuksesan membina ratusan ribu UMKM itu, lanjut gubernur, juga berkat dukungan pemerintah kota (pemkot) dan pemerintah kabupaten (pemkab) yang ada di Jateng.
Selain itu, Ganjar juga menggandeng berbagai bank, lembaga keuangan non bank, platform e-commerce, hingga marketplace dalam upaya mengembangkan UMKM.
“Dari sinilah kemudian mulai banyak UMKM naik kelas, banyak juga mereka ekspor, bahkan beberapa di antaranya mulai dilirik luar negeri. Di sinilah kemudian beberapa UMKM bagus kita kurasi,” tuturnya.
Untuk mendukung pengembangan UMKM, Ganjar juga menjadikan Pemprov Jateng sebagai off taker, alias pembeli produk dalam negeri. Terbukti sebanyak Rp2,4 triliun dibelanjakan Pemprov Jateng untuk membeli produk UMKM pada 2022.
“Karena kita percaya UMKM yang kita bina, produk yang kita dampingi itu menghasilkan produk yang berkualitas. Kadang-kadang kita perlu menstimulus mereka, karena kita pemerintah tidak hanya menjadi kurator, menjadi pendamping mereka, tapi juga off taker mereka,” tutur Ganjar.
Sebagai informasi, turut hadir dalam puncak acara Hari UMKM Nasional Tahun 2023 Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga meninjau sejumlah stan. “UMKM yang sudah naik kelas betul-betul secara optik kelihatan bagus. Artinya, kurasi-kurasi yang selama ini dilakukan cukup berhasil tinggal kita mencarikan pasar agar jualan mereka lebih laku, termasuk pelatihan digitalnya,” ungkapnya. BIG