advertisements
advertisements
JABAR MagzRegional

RKPD Kabupaten Bandung 2025 Fokus Pemantapan Daya Saing Daerah

×

RKPD Kabupaten Bandung 2025 Fokus Pemantapan Daya Saing Daerah

Sebarkan artikel ini
Saat membuka Konsultasi Publik RKPD 2025 di Grand Sunshine, Soreang. (dok. bandungkab.go.id)

Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan penyusunan Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 difokuskan terhadap isu pemantapan daya saing daerah.

Tema ini sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung tahun 2021-2026.

“Rancangan awal (Ranwal) RKPD tahun 2025 ini nantinya menterjemahkan secara detail arah kebijakan pembangunan tahun 2025, yang difokuskan terhadap pemantapan daya saing daerah,” kata Bupati Bandung saat membuka Konsultasi Publik RKPD 2025, di Grand Sunshine Soreang, baru-baru ini.

Bupati kemudian menyampaikan pembangunan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu dua tahun delapan bulan terakhir kepemimpinannya, telah menghasilkan beberapa kemajuan yang ditandai oleh meningkatnya capaian indikator makro pembangunan, baik ekonomi maupun sosial.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bandung meningkat yang sebelumnya minus 1,8% di tahun 2020, menjadi 5,35% pada tahun 2022.

Kemudian, dari sisi sosial kemajuan diperoleh melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semula 72,73 poin menjadi 73,16 poin pada tahun 2022.

“Akan tetapi keberhasilan tersebut masih menyisakan persoalan-persoalan dan isu-isu strategis yang aktual, serta beberapa program prioritas yang belum tercapai secara optimal,” jelas bupati.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menunggu informasi-informasi dan masukan-masukan, sehingga terjaring aspirasi dari para pemangku kepentingan pada tahap awal untuk menghimpun aspirasi tahap awal terhadap prioritas dan sasaran pembangunan Kabupaten Bandung di tahun 2025.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi menambahkan, dari konsultasi publik ini diharapkan dapat menjaring aspirasi pengampu kepentingan melalui kegiatan dialog, diskusi, pertukaran opini secara partisipatif antara penyelenggara pelayanan publik dengan publik.

“Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah salah satunya adalah dengan mengajak akademisi, unsur pemerintah kabupaten/kota, para pemangku kepentingan dari berbagai bidang, agar berperan aktif dalam memberikan pemahaman dan wawasan dalam perencanaan pembangunan,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugiyanto menuturkan, sebagai lembaga legislatif pihaknya sangat berkepentingan untuk bersama-sama menyaksikan dan mendengarkan seluruh masukan yang datang OPD maupun stakeholder lainnya.

“Jadi, Ranwal RKPD 2025 betul-betul bisa mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung di seluruh pelosok,” tegasnya.

DPRD Kabupaten Bandung, lanjut Sugiyanto, sangat mengapresiasi tahapan yang dilakukan dalam pembahasan Ranwal RKPD ini.

“DPRD pun pada saat melakukan reses atau kunjungan lapangan, begitu pula Bupati Bandung dengan Program Rembug Bedas dan Bunga Desa, menemukan berbagai permasalan yang harus diakomodir dalam Ranwal RKPD,” ugkapnya.

Menurut Sugiyanto, tema konsultasi publik Pemantapan Daya Saing Daerah harus diawali dari daya saing internal di antara OPD, antarkecamatan, antardesa yang harus saling berlomba untuk memiliki program-program unggulan.

“Maka daya saing itu dimulai dari internal kita, sebelum berdaya saing dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat maupun di tingkat nasional,” tuturnya. BIG

 

Facebook Comments Box