Internasional

Rombongan Biksu Thudong Terkesan Disambut Ramah Gubernur Luthfi

×

Rombongan Biksu Thudong Terkesan Disambut Ramah Gubernur Luthfi

Sebarkan artikel ini
Menerima rombongan Thudong, yang terdiri atas 36 bhikkhu atau biksu, dan dua dayaka dari Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Amerika Serikat di Gedung A kantor Gubernur Jateng, Semarang. (dok. jatengprov.go.id)

Gubenur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut kedatangan rombongan Thudong, yang terdiri atas 36 bhikkhu atau biksu, serta dua dayaka dari Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Amerika Serikat di Gedung A kantor Gubernur Jateng, Semarang, baru – baru ini.

Mereka mendatangi kantor Gubernur setelah berjalan ke sejumlah titik di Jawa Tengah (Jateng), seperti Masjid Agung Semarang.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur Kabupaten Magelang, rombongan singgah di kantor Gubernur.

Seorang perwakilan rombongan, Whi Cay mengucapkan terima kasih atas sambutan dari gubernur dan masyarakat.

“Terima kasih atas sambutannya. Setiap kali kami berada di sini, kami selalu dikawal sampai Borobudur,” katanya, menggunakan Bahasa Thailand.

Para bhikku tersebut berharap, perjalanan rombongan akan lancar. Rombongan ingin melihat Indonesia lebih jauh, meski di negara ini ada beragam agama, seperti Budha, Islam, Kristen, Hindu, dan lainnya, tetapi persatuan sangat terjaga.

“Kita selalu bersama – sama, sebagai teman, sebagai sahabat. Terima kasih kepada Pak Gubernur dan semua pihak, yang telah mendukung kami dan kami senang bisa ada di sini. Semoga ke depannya bisa kembali bersama di dunia ini dan semoga Anda semua bisa datang ke negara kami. Terima kasih semuanya. Semoga saya bisa berkunjung ke Semarang kembali,” tutur Whi Cay.

Gubernur menyatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menyambut baik dan mendukung kegiatan rombongan biksu Thudong. Perjalanan mereka dalam rangka ritual yang puncaknya pada 12 Mei di Candi Borobudur. Provinsi Jateng.

“Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mendukung kegiatan ini, tapi juga akan mengawal kegiatan proses yang dilakukan, termasuk teman – teman dari Cirebon. Bahkan, kegiatan ini merupakan bentuk toleransi beragama yang sangat kental,” katanya.

Bentuk toleransi yang tergambar dalam kegiatan biksu Thudong itu adalah adanya bantuan dari umat Islam, Kristen dan dari Kesepuhan Cirebon, serta TNI, Polri maupun ormas, dalam melakukan pengawalan.

“Inilah bentuk keragaman dari kegiatan ini, yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jateng, sebagai unsur toleransi beragama yang sangat kental di wilayah kita,” jelas Gubernur Luthfi. BIG

 

Facebook Comments Box