Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sepanjang tahun 2024 mencapai 6.333.360 orang atau meningkat 20,1% jika dibandingkan dengan tahun 2023.
“Yang menggembirakan catatan kami untuk jumlah kunjungan wisman melebihi kondisi sebelum Covid-19, ini tercatat sebesar 6,3 juta dan kalau tidak ada pandemi mungkin angkanya lebih tinggi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan di Denpasar.
Dia menambahkan, tingginya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ini paling menonjol saat musim liburan Juli dan Desember.
Selain itu, saat musim panas tahun ini di Eropa meningkatkan jumlah kunjungan pada Agustus 2024.
Sebagai contoh pada Desember 2024 saja dalam sebulan tercatat jumlah kunjungan wisman mencapai 551.100 kunjungan atau naik 16,54% dari kondisi November 2024.
BPS Bali melihat umumnya kondisi kunjungan pariwisata tahunan dapat diproyeksi dari tiga tahun hingga lima tahun terakhir.
Namun, lanjut Badek Agus, tren positif sepanjang tahun 2024 belum bisa dipastikan besarnya kenaikannya di tahun 2025.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menargetkan akhir tahun 2025 untuk jumlah kunjungan wisman menyentuh 6,5 juta orang.
Namun, Kadek Agus tidak dapat menjamin besaran tahun ini, tetapi jika melihat kenaikan tahun 2023 ke tahun 2024, yaitu dari sebanyak 5.273.258 ke 6.333.360 sebesar 20%, maka persentase itu bisa digunakan untuk memprediksi sementara.
“Lima tahun terakhir ini ada Covid-19, jadi susah ini, kalau dulu kita punya kenaikan rata-rata per tahun. Kalau tidak ada pandemi bisa dihitung kira – kira berapa tahun 2025, tapi karena Covid-19 jadi terputus,” ungkapnya.
Sepanjang tahun 2024 terdapat lima negara asal kunjungan wisman tertinggi. Daftar ini juga dapat dijadikan acuan, tetapi umumnya setiap bulan urutannya naik dan turun.
“Kalau bulanan seringnya didominasi Australia, posisi kedua kadang berubah – ubah, terakhir India, tapi tahun lalu kedua Tiongkok,” jelasnya.
Secara tahunan, Australia sebagai asal kewarganegaraan wisman tertinggi dengan 1.544.141 kunjungan ke Pulau Dewata. Disusul India 550.379 dan Korea Selatan 294.024 kunjungan. I