JATENG MagzRegional

Serapan Pupuk Bersubsidi di Jateng Capai 60,23%

×

Serapan Pupuk Bersubsidi di Jateng Capai 60,23%

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada acara Rembuk Tani, yang diselenggarakan PT Pupuk Indonesia di Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang. (dok. jatengprov.go.id)

Serapan pupuk bersubsidi di Jawa Tengah (Jateng) hingga saat ini mencapai 60,23% dari alokasi sebanyak 1.688.884 ton pada tahun 2024.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada acara Rembuk Tani, yang diselenggarakan PT Pupuk Indonesia di Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang.

Menurutnya, hingga akhir Desember 2024, alokasi pupuk bersubsidi di Jateng diperkirakan bisa terserap seluruhnya.

Insyaallah, pupuk bersubsidi ini betul-betul dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kita harapkan subsidi pupuk ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar Nana.

Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng terus berupaya melakukan pendampingan kepada petani, supaya para petani mendapat pemahaman terkait syarat-syarat penerima pupuk bersubsidi, dan bagaimana cara agar dapat terdaftar di e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).

Apalagi, pada tahun 2024, pemerintah pusat secara nasional menambah alokasi pupuk bersubsidi hingga dua kali lipat, dari semula 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

Nana menyambut positif adanya tambahan alokasi pupuk bersubsidi tersebut, karena sangat dibutuhkan petani untuk meningkatkan produksi.

“Mereka berterima kasih kepada pemeritah pusat, provinsi, maupun kabupaten, yang telah memberikan subsidi pupuk petani di Jateng ini,” jelasnya.

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Gusrizal menyatakan, sampai menjelang akhir November ini, pihaknya sudah menyalurkan pupuk bersubsidi sekitar 4 juta ton di seluruh Indonesia.

Serapan pupuk bersubsidi itu akan terus dimaksimalkan hingga akhir tahun.

“Kami yakin, dengan sinergi yang kuat antara Pupuk Indonesia, pemerintah, dan petani, kita dapat menciptakan ekosistem pertanian lebih kokoh, untuk mendukung swasembada pangan di Indonesia,” ungkapnya. BIG

Facebook Comments Box