Di era digital, pemerintah daerah tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara lama dalam melayani masyarakat.
Perubahan begitu cepat, kebutuhan warga semakin beragam, dan tantangan pembangunan semakin kompleks.
Untuk menjawab situasi ini, dibutuhkan pendekatan yang lebih cerdas, yakni Smart Province atau Provinsi Cerdas.
Smart Province bukan hanya program berbasis teknologi, melainkan ikhtiar membangun tata kelola pemerintahan yang inovatif, efisien dan berorientasi pada masyarakat.
Konsep tersebut menempatkan provinsi sebagai penggerak sekaligus penghubung, agar pembangunan di kabupaten/kota dapat saling menguatkan dan tidak berjalan sendiri – sendiri.
Sejak 2017, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah meluncurkan program percepatan Smart City di kabupaten/kota.
Melalui penyusunan Master Plan Smart City dan program Quick Win, pemerintah daerah mulai belajar menghadirkan solusi yang sederhana, tetapi berdampak.
Quick Win membuktikan bahwa inovasi tidak selalu identik dengan aplikasi baru, melainkan keberanian mengubah cara kerja agar layanan publik lebih cepat dan mudah diakses.
Smart Province memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Perannya meliputi koordinasi lintas kabupaten/kota, pembangunan enam dimensi smart city sesuai kewenangan provinsi, integrasi layanan publik antar daerah, hingga berbagi sumber daya dan data.
Dengan cara ini, setiap kabupaten/kota tidak perlu berjalan sendiri, melainkan saling menopang dalam satu ekosistem pembangunan.
Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memiliki peluang besar. Tingginya penggunaan internet, pertumbuhan e-commerce dan munculnya talenta kreatif di bidang digital adalah modal penting untuk mempercepat transformasi menuju Smart Province.
Namun, perjalanan tidak selalu mulu, karena masih ada hambatan yang harus diatasi:
- Program smart city sering dipersempit hanya menjadi proyek TIK.
- Pola pikir lama yang mengaitkan program dengan ketersediaan anggaran.
- Keterbatasan kapasitas SDM teknis.
- Infrastruktur TIK yang belum merata di seluruh daerah.
Langkah yang Ditempuh untuk menjawab tantangan itu, sejumlah upaya yang dapat ditempuh berupa:
- Menguatkan pemahaman inovatif di seluruh OPD.
- Mewajibkan setiap OPD menghadirkan Inovasi Daerah yang bermanfaat nyata.
- Mendorong pemanfaatan aplikasi berbagi pakai antar daerah.
- Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk di luar ekosistem pemerintah.
Upaya ini menegaskan bahwa Smart Province hanya bisa terwujud jika kabupaten/kotanya juga cerdas.
Oleh karena itu, sinergi menjadi kunci dan integrasi sistem, keselarasan proses bisnis, serta pemanfaatan data bersama adalah pondasi penting untuk menghadirkan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran.
Membangun Smart Province bukanlah pekerjaan sederhana, karena dibutuhkan komitmen untuk berbagi sumber daya, keberanian menanggalkan ego sektoral dan konsistensi agar smart city tidak berhenti pada jargon.
“Yang lebih penting adalah manfaat nyata bagi masyarakat, layanan publik yang lebih mudah, akses informasi yang terbuka dan kualitas hidup yang lebih baik.
Sumatra Barat memiliki modal sosial yang khas, budaya gotong royong, kearifan lokal Minangkabau dan generasi muda yang adaptif terhadap perubahan.
Jika semua potensi ini dipadukan dengan inovasi dan kolaborasi, Smart Province bukan sekadar visi, melainkan jalan nyata menuju Sumatra Barat yang lebih maju, inklusif dan berdaya saing.