Bisnis

Sumut Berpeluang Jadi Sumber Energi Terbarukan Indonesia

×

Sumut Berpeluang Jadi Sumber Energi Terbarukan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3. (dok. pln)

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Agus Fatoni mengaskan bahwa provinsi itu berpeluang menjadi pusat sumber energi terbarukan di Indonesia setelah Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3.

“Sumut mempunyai peluang yang sangat besar untuk jadi pusat sumber energi terbarukan di Indonesia, mengingat Sumut memiliki sumber daya alam tenaga surya, air, angin dan lainnya,” katanya saat peresmian PLTA Asahan 3 di kawasan Intake Weir PLTA Asahan.

Agus Fatoni menjelaskan, pembangunan PLTA Asahan 3 yang dimulai sejak tahun 2019 hingga tahun 2024 memiliki manfaat bagi masyarakat, karena akan menyalurkan aliran listrik untuk 113.769 unit rumah.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan PLTA 3 Asahan berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan di wilayah ini, karena banyak menyerap tenaga kerja.

“Ini adalah bentuk kerja sama kita semua, termasuk pembangunan PLTA yang menyerap tenaga kerja, ini tentu berdampak pada penurunan angka kemiskinan,” ungkapnya.

Agus Fatoni mengapresiasi proses pembangunan PLTA 3 Asahan tersebut, karena termasuk pembangunan PLTA tercepat di Indonesia.

“Kami apresiasi pembangunan PLTA ini, banyak hal yang membanggakan, PLTA ini jadi kebanggaan kita bersama, tidak hanya untuk Sumut, tetapi juga Indonesia, mudah – mudahan jadi percontohan pembangunan PLTA di Indonesia,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto yang tengah meresmikan PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat menuturkan, peresmian proyek kelistrikan yang dilaksanakan di 18 provinsi merupakan peresmian proyek energi terbesar di dunia.

Menurut Kepala Negara, hal ini merupakan kebanggaan dari hasil kerja keras seluruh bangsa Indonesia.

“Energi sangat vital, kita punya sumber alam yang cukup besar, dan kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini. Saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu di dunia yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan,” katanya.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan Wiluyo Kusdwiharto menyatakan, pembangunan PLTA Asahan 3 dikerjakan selama lima tahun atau merupakan pembangunan PLTA tercepat yang dikerjakan di Indonesia.

“Pembangunan PLTA ini jadi pembangunan PLTA yang mungkin salah satu tercepat di Indonesia, ini dimungkinkan kalau terjadi kerja sama, kolaborasi antara PLN, kontraktor dan pemerintah daerah, tanpa adanya kolaborasi mustahil proyek sebesar ini bisa kita selesaikan dalam waktu lima tahun,” tuturnya.

Dia menambahkan, PLTA Asahan 3 yang memiliki kapasitas 2 x 87 MW ini merupakan proyek PLTA yang pertama menerapkan system building information modelling.

Nantinya, lanjut Wiluyo, PLTA Asahan 3 yang dibangun selama lima tahun ini akan mengurangi emisi sekitar 688.610 ton/tahun.

“Tidak hanya menghasilkan energi listrik, PLTA ini juga mampu mengairi irigasi sawah di sekitar lokasi PLTA,” ungkapnya. BIG

Facebook Comments Box