Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat meyakini gelaran Sunda Karsa Fest: Karya Kreatif Jawa Barat 2025 pada 17 – 20 Juli 2025, akan mendongkrak pariwisata di Jawa Barat (Jabar).
Pasalnya, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Iendra Sofyan, kegiatan Sunda Karsa Fest 2025 tidak hanya persoalan bisnis, tetapi juga menjadi ajang promosi sektor pariwisata dengan hadirnya desa wisata dari seluruh Jabar dan juga kriya ekonomi kreatif.
“Dalam momen ini, Alhamdulillah diberikan kesempatan yang sangat luas, bagaimana mengembangkan pariwisata ini,” ujarnya.
Di Jabar ada 17 sub sektor ekonomi kreatif yang bisa didorong, seperti fashion, kuliner, kria, aplikasi digital, perfilman dan lainnya.
“Kemudian, ada desa wisata dari seluruh Jabar ini bisa kita dorong dan hadir di ajang Sunda Karsa Fest 2025,” kata Iendra.
Dalam kegiatan ini juga, dia mengungkap bahwa pihaknya selain memamerkan, desa – desa wisata unggulan dari 27 kabupaten/kota dan satu desa wisata dari Disparbud Jabar, akan juga memasukkan desa wisata tersebut dalam paket-paket wisata guna meningkatkan kunjungannya.
“Kita dorong adalah desa wisata yang sudah kita siapkan, untuk di satu dipamerkan tentunya, yang kedua ditawarkan menjadi paket – paket wisata. Artinya, kita memang memanfaatkan kesempatan ini,” tuturnya.
Di sisi lain, Iendra menambahkan, dalam momen Sunda Karsa Fest 2025 diharap bisa menjadi kesempatan untuk pulih bagi pelaku usaha perhotelan dan restoran yang terdampak instruksi penghematan belanja dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
“Dan yang selalu dikeluhkan sekarang dari PHRI, restoran segala macam, dengan ini banyak yang berkunjung dan terus ke depannya, saya kira mudah – mudahan mulai tertutupi,” jelasnya.
Sunda Karsa Fest: Karya Kreatif Jawa Barat 2025 ini akan dilangsungkan di Trans Studio Mall, Bandung pada 17 – 20 Juli 2025 dengan dihadirkan sejumlah agenda berkualitas.
Agenda tersebut di antaranya 244 booth UMKM, layanan perbankan, layanan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf atau Ziswaf, pembuatan nomor induk berusaha (NIB), layanan pembuatan hak kekayaan intelektual (HAKI), promosi 28 desa wisata, 28 Dekranasda, 19 kompetisi, 12 workshop, talkshow hingga tabligh akbar.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar menyatakan, kegiatan ini respon kolaboratif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya sektor UMKM dan industri kreatif syariah di Jawa Barat, dalam menghadapi tantangan global saat ini.
“Di antaranya seperti tarif resiprokal dari Amerika Serikat (Tarif Trump), dinamika geopolitik yang terjadi, serta potensi pelemahan daya beli di dalam negeri, agar ekonomi Jabar tetap bertumbuh,” ungkapnya. BIG