LOGISTIK Magz

Tantangan LAM Translog Dapat Menjembatani Regulator

×

Tantangan LAM Translog Dapat Menjembatani Regulator

Sebarkan artikel ini
Workshop Finalisasi Hasil Studi Kelayakan Lembaga Akreditasi Mandiri Transportasi dan Logistik (LAM Translog) di Universitas Maritim AMNI Semarang. (dok. bpsdmperhubungan)

Transportasi dan logistik memainkan peranan yang sangat penting di dalam perkembangan ekonomi, sosial dan peradaban sebuah negara.

Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang transportasi.

Hal ini disampaikan Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Capt. Wisnu Handoko saat membuka Workshop Finalisasi Hasil Studi Kelayakan Lembaga Akreditasi Mandiri Transportasi dan Logistik (LAM Translog) di Universitas Maritim AMNI Semarang, pada Jumat (4/7/2025).

Capt. Wisnu mengungkapkan bahwa dalam pembentukan LAM Translog ini, harus meninggalkan kebiasaan lama dalam hal pengembangan SDM Transportasi dan Logistik.

Dia mencontohkan, prodi pelayaran dari dulu tidak pernah berubah yaitu, selalu Nautika, Teknika dan Ketatalaksanaan.

“Kenapa kita tidak berubah menjadi prodi yang baru yang lebih dibutuhkan oleh industri. Misalnya, kenapa kita tidak membuka jurusan Hukum Transportasi Pelayaran, Hukum Transportasi Udara atau Hukum transportasi Perkeretaapian, jadi kalau ada permasalahan, dispute apakah itu pada ranah publik atau ranah privat, apakah itu dalam ranah pidana atau perdata yang terkait konflik dalam transportasi, itu ada orang yang memang bisa menjadi referensi bagi kita, begitu juga terkait dengan penelitiannya,” jelasnya.

Oleh karena itu, Capt. Wisnu menambahkan bahwa hal ini menjadi tantangan bersama, dengan adanya LAM Translog ini nantinya dapat menjembatani para regulator, seperti Kemenhub, Kemdiktisaintek dan Kemendikdasmen, dengan saat ini ketiganya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda.

“Yang satu mengatur regulasi tentang transportasi yang lainnya mengatur tentang pendidikan, Masing – masing punya aturannya sendiri-sendiri, sehingga terkadang kita yg ada di level operasional sering merasa bingung dengan aturan tersebut yang kadang – kadang tidak langsung blended, oleh karena itu LAM Transportasi Logistik ini adalah ikhtiar kita, usaha ini bukan dilakukan baru kemarin, tetapi sudah kurang lebih 10 tahun kita merintis bersama sama,” tuturnya.

Pada kesempatan ini juga, Capt. Wisnu menggagas visi baru kebersamaan dalam LAM Translog khusus untuk vokasi transportasi yang disebut sebagaI sinergi vokasi transportasi.

“Untuk itu, saya pada kesempatan ini membuka workshop ini sekaligus melaunching visi yang baru daripada vokasi transportasi dan logistik ini bersama sama kita bersinergi, bersama sama kita mencari solusi menghadapi tantang global, menghadapi tantangan global, sehingga dengan sinergi itu tidak ada lagi No Perguruan Tinggi Left Behind,” ungkapnya.

Kegiatan yang diselenggarakan di Universitas Maritim AMNI Semarang ini, diikuti oleh Perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT)  di lingkungan BPSDMP, Perwakilan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di bidang Transportasi dan Logistik, Perwakilan Organisasi Profesi, yaitu IKPPNI (Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia), ABUPI (Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia), dan IPKBI (Ikatan Penguji Kendaraan Bermotor Indonesia).

Selain itu, INAIMA (Indonesian Aeronautical Information Management Association), ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia), perwakilan Asosiasi Unit Pengelola Program Studi, Dewan Penasehat, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus APPI (Asosiasi Prodi Pelayaran Indonesia), APBP (Asosiasi Prodi Bidang Penerbangan), serta APSTD (Asosiasi Program Studi Transportasi Darat). BIG

 

Facebook Comments Box