Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung terus mendorong inovasi pada sektor pertanian, khususnya padi.
Melalui pengelolaan Good Agriculture Process (GAP) yang baik, produktivitas padi di Kabupaten Temanggung terus ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Temanggung Agus Setyawan, seusai panen padi di Campursalam Parakan, baru – baru ini.
Menurutnya, pembangunan bidang pertanian, terutama tanaman padi merupakan salah satu prioritas yang akan terus dikembangkan.
Sektor tersebut dipandang memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Tidak sebatas menyokong ketahanan pangan, tetapi berkontribusi besar terhadap perkembangan perekonomian.
Bupati telah menginstruksikan dinas terkait, agar produktivitas padi terus meningkat melalui upaya ketersediaan benih, harga terjangkau dan harus dapat memberikan keuntungan yang wajar bagi petani, sehingga petani tetap bergairah untuk meningkatkan produksi pertaniannya.
“Yang jelas kita lihat dari hasil panen Pak Haji Matnur, eksperimen beliau luar biasa, gabah kering panen tahun ini 9,2 ton, bulan lalu 11 ton. Ini salah satu ilmu beliau menularkan ilmunya kepada para petani kita, karena rata – rata petani kita itu 6 ton hingga 7 ton hasilnya,” tuturnya.
Harapan Bupati Agus, dari sekolah lapang akan bermanfaat bagi petani, khususnya di bidang ilmu Good Agriculture Practice.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Joko Budi Nuryanto menambahkan, acara temu lapang panen raya padi antara petani dengan sejumlah stakeholder, untuk memberikan pemahaman bagaimana berinovasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian padi.
“Selama ini man power sudah cukup, tanah sudah ada, alat sudah ada, apa lagi yang kita butuhkan ya benih, di mana komponennya bisa sampai 20% hingga 25%. Kalau kita bisa menyediakan sendiri, maka konsep Pak Bupati menurunkan harga pokok produksi lebih mudah tercapai. Orang Jawa itu bercocok tanam padi itu kuncinya wiji (benih), wanci (waktu), siti (tanah/sawah),” ungkapnya. BIG