Sebanyak 18.000 pelajar dari 40 sekolah di Kota Cirebon, Jawa Barat, menjadi sasaran pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai model penerapan untuk program serupa yang nantinya dilaksanakan di tingkat nasional.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto mengatakan Kota Cirebon menjadi daerah keenam yang dipilih sebagai lokasi uji coba program MBG, setelah kegiatan ini dilakukan di Tangerang, Cilegon, Salatiga, Surakarta dan Tegal.
“Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam merancang program nasional, yang akan diterapkan secara menyeluruh di tingkat nasional,” kata Wiranto usai meninjau pelaksanaan uji coba program MBG di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Cirebon.
Tanpa uji coba, menurutnya, tidak mungkin ada perencanaan yang matang dan sempurna. Oleh karena itu kegiatan ini dapat mematangkan persiapan program MBG di tingkat nasional sehingga pelaksanaannya berjalan optimal di kemudian hari.
Wiranto menjelaskan, setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing, sehingga banyak hal yang bisa dipelajari dari uji coba ini, misalnya program MBG dapat mengakomodir penggunaan bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi pelajar.
“Ini menjadi masukan yang sangat berharga bagi badan yang nantinya diserahi tugas oleh Presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto untuk menyelenggarakan program makan bergizi gratis di seluruh Indonesia,” katanya.
Pada uji coba di Kota Cirebon, lanjutnya, program MBG disesuaikan dengan memerhatikan perbedaan kebutuhan kalori bagi siswa sekolah dasar (SD) dan pelajar SMP.
Dia menyebutkan untuk menu makan siswa SD anggarannya Rp15.000 per anak, sedangkan pelajar SMP sekitar Rp7.500 per anak.
Angka tersebut sudah disesuaikan dengan porsi kebutuhan kalori, gizi dan volume susu yang di konsumsi.
Wiranto memastikan hasil dari uji coba program MBG ini, nantinya menjadi bahan referensi agar pelaksanaannya di tingkat nasional bisa berjalan dengan baik. BIG