Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menerima sertifikat Memory of the World (MoW) United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk arsip surat-surat dan arsip Kartini: Perjuangan Kesetaraan Gender.
UNESCO adalah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB).
Pengakuan ini merupakan hasil usulan bersama Pemkab Rembang, Pemkab Jepara, dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Penetapan tersebut diumumkan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, 11 April 2025.
Wakil Bupati Rembang Hanies Cholil Barro menyampaikan bahwa pengakuan itu merupakan kehormatan besar bagi masyarakat wilayah ini.
Menurutnya, Kabupaten Rembang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan RA Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia yang sebagian besar hidup dan berjuang di daerah ini.
Surat – surat Kartini bukan hanya dokumentasi sejarah, tetapi juga warisan pemikiran yang relevan hingga kini.
“Semangat perjuangan Kartini harus terus kita hidupkan dalam kebijakan dan tindakan nyata, terutama memastikan perempuan memiliki kesempatan yang setara dengan laki-laki di semua bidang,” ungkapnya usai menerima sertifikat tersebut di Jakarta, belum lama ini.
Dia berharap, pengakuan UNESCO ini menjadi pemicu untuk memperkuat komitmen bersama melestarikan arsip dan sejarah bangsa dan menanamkan nilai perjuangan Kartini kepada generasi muda, agar tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, serta berkarakter.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang Achmad Sholchan menambahkan, UNESCO setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada arsip – arsip yang memiliki signifikasi sejarah berlevel dunia.
Bersinergi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar), pihaknya merawat foto – foto RA Kartini, sedangkan Dinbudpar merawat arsip yang disimpan di museum pahlawan emansipasi wanita Indonesia itu, seperti surat maupun foto.
“Kami bersinergi dengan Dinbudpar dalam merawat arsip-arsip tersebut. Sekarang kita tengah proses digitalisasi arsip, rata- rata foto RA Kartini yang di kami, “tutur Sholchan.
Selain arsip Kartini, lanjutnya, UNESCO juga menetapkan empat warisan dokumenter Indonesia lainnya dalam Register Memory of the World 2025, yakni sebagai berikut:
1. Arsip Seni Tari Jawa Khas Mangkunegaran 1861 – 1944.
2. Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian.
3. Naskah Karya Hamzah Fansuri.
4. Arsip Pendirian ASEAN 1967 – 1976. BIG