Penjabat (Pj) Gubernur Al Muktabar mengatakan Pemerintah Provinsi Banten memfokuskan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Banten Tahun 2025-2045 pada pencapaian Indonesia Emas.
Tata kerja RPJPD Provinsi Banten 2025-2045 sejalan.dan mendorong pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Hal itu diungkapkan Al Muktabar seusai membuka Kick Off Meeting Penyusunan RPJPD Provinsi Banten Tahun 2025-2045 dan Launching Banten Development Forum di Hotel Swiss-Belinn Modern, Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (29/8/2028).
Menurutnya, di antara hal yang perlu dikuatkan untuk mencapai tujuan itu yakni potensi jumlah penduduk angkatan produktif atau pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), bonus demografi dan faktor lainnya yang menjadi sumber pendapatan daerah yang sudah tumbuh di beberapa daerah di Banten.
Untuk mencapai Visi Provinsi Banten Emas 2025-2045, ada beberapa isu strategis yang menjadi fokus pencapaian, yakni Mewujudkan SDM yang berkualitas melalui pendidikan yang berkualitas, derajat kesehatan yang tinggi dan perlindungan sosial yang merata.
Selain itu, Perekonomian yang maju dan merata dengan melakukan inovasi yang mendorong produktivitas dan investasi, serta Mengoptimalkan kondisi dan peran lingkungan hidup.
Ada juga fokus pencapaian Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan Penataan tata ruang yang terpadu.
Hingga tahun 2045, jumlah penduduk di Provinsi Banten hampir mencapai 14 juta jiwa dengan proyeksi usia produktif lebih dari 60%.
Hal ini menjadi peluang bagi golongan usia produktif untuk menjadi aktor utama keberlanjutan pembangunan di Provinsi Banten.
“Namun, modal besar tersebut perlu dipersiapkan secara matang untuk dapat menjawab segala tantangan yang terjadi di Banten saat ini,” tegas Al Muktabar.
Selain itu, capaian indikator makro ekonomi Provinsi Banten juga cukup baik, yakni pada tahun 2022 terjadi peningkatan sebesar 12,18% dari tahun 2007 yang mencapai 61,14%.
Kemudian, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tahun 2022 tumbuh Rp639,82 triliun atau 596% dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp107,43 tiliun. “Kemiskinan kita turun 2,83% dan Gini Ratio yang turun -0,007%.”
Dalam rangka Provinsi Banten Menuju Indonesia Emas 2045, lanjut Al Muktabar, Pemerintah Provinsi Banten terus melakukan pengembangan potensi wilayah.
Setidaknya ada 32 titik pengembangan lokasi investasi dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, antara lain Central Business District Pesisir Utara Tangerang dan pengoperasionalan Kereta/LRT/MRT di Wilayah Tangerang dan Cilegon sampai Serang Raya.
Transit Oriented Development (TOD) atau kawasan beroerientasi transit di beberapa wilayah Tangerang Raya, Penghubung Jalan Tol Serpong – Balaraja dengan Jalan Tol Serang – Panimbang dan Jalan Tol Semanan – Rajeg.
Momen ini, lanjutnya, menjadi kesempatan bagi seluruh daerah di Provinsi Banten untuk menyampaikan aspiarasinya berkenaan pembangunan yang dimungkinkan bisa dilakukan di wilayah masing-masing.
“Karena sejatinya kemajuan Provinsi Banten itu merupakan agregat dari kabupaten dan kota,” ujar Al Mukatabar. BIG