JATIM MagzRegional

Wagub Jatim Dorong Serapan Gula Petani Tebu Rakyat di PG Gending

×

Wagub Jatim Dorong Serapan Gula Petani Tebu Rakyat di PG Gending

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Pabrik Gula (PG) Gending yang berada di Kabupaten Probolinggo. (dok. istimewa)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mendorong penyerapan gula petani tebu rakyat di Pabrik Gula (PG) Gending yang berada di Kabupaten Probolinggo.

Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PG Gending milik PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, belum lama ini.

“Kunjungan itu dilakukan dalam rangka memastikan kelancaran operasional pabrik sekaligus memantau kondisi penyerapan gula petani tebu rakyat di tengah dinamika pasar gula nasional,” jelas Emil.

Dalam kunjungan tersebut, Wagub Emil didampingi oleh Bupati Probolinggo Mohammad Haris, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo Reno Handoyo dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

“Keberhasilan program swasembada gula nasional sangat bergantung pada keberpihakan terhadap petani tebu rakyat,” tuturnya.

Meski produksi gula secara nasional saat ini tergolong tinggi, lanjutnya, tantangan utama yang dihadapi adalah memastikan hasil panen petani dapat terserap secara optimal oleh pasar.

“Dari total sekitar 400.000 ton gula di Indonesia, sekitar 100.000 hingga 150.000 ton sudah dibeli pedagang, 150.000 ton masih milik PT SGN dan 100.000 ton lainnya milik petani tebu rakyat,” ungkapnya.

Menurut Emil, gula petani diproses di pabrik dengan sistem bagi biaya produksi, sehingga petani sangat berharap produknya terserap pasar.

Dia juga mengapresiasi langkah Direksi PT SGN yang tetap menunjukkan kepedulian terhadap petani di tengah dinamika industri gula nasional.

Alhamdulillah, Dirut PT SGN tidak hanya memikirkan perusahaan, tetapi juga memastikan gula petani ikut terbeli. Semoga langkah itu memicu semangat bersama, sekaligus diiringi dukungan penegakan hukum terhadap peredaran ilegal gula rafinasi yang seharusnya hanya untuk industri,” tuturnya.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan gula, mulai dari pemerintah pusat, daerah hingga BUMN.

“Sinergi itu sejalan dengan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan tercapainya swasembada gula pada tahun 2026,” tegasnya.

Sementara itu, Dirut PT SGN Mahmudi menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlangsungan industri gula nasional dengan tetap mengedepankan kesejahteraan petani tebu rakyat.

“Saat ini, petani sudah antusias berkat dukungan Pemprov Jatim dan Kementerian Pertanian, tapi masih ada kendala serapan gula. Alhamdulillah, pemerintah melalui Danantara telah membeli gula petani, baik milik SGN maupun RNI senilai Rp1,5 triliun,” jelasnya. BIG

 

Facebook Comments Box