Kota Bandung mendorong lahirnya atlet muda berprestasi melalui Kejuaraan Renang dan Polo Air Terbuka Bandung Utama 2025 di Kolam Renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebanyak 700 atlet muda mengikuti kejuaraan tersebut.
Menurut Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, kejuaraan kelompok umur bukan hanya wadah kompetisi, tetapi juga bagian dari pembinaan usia dini dan investasi masa depan.
“Prestasi anak – anak tidak berhenti di kejuaraan ini. Kita bicara prospek mereka 10 hingga 20 tahun ke depan,” ungkapnya.
Selain renang dan polo air, Bandung Utama 2025 menghadirkan kompetisi olahraga lain untuk anak – anak, seperti catur cepat tingkat SD hingga SMA dan sepak bola.
Farhan menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus mendorong penyelenggaraan pertandingan kelompok umur.
“Kalau untuk pertunjukan besar kita tunda sesuai arahan pemerintah pusat. Tapi kalau pertandingan pelajar, kelompok umur, akan terus kita gelar. Event seperti ini bisa menjadi wadah mencari bibit – bibit atlet terbaik,” ungkapnya.
Dia menilai, kejuaraan ini bukan sekadar hiburan akhir pekan panjang, tetapi bagian dari strategi jangka panjang.
“Kita ingin mengembalikan supremasi Kota Bandung di cabang Aquatik Jawa Barat, dan menjadikan Bandung sebagai basis pengembangan prestasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Menurut Farhan, Kota Bandung memiliki modal besar untuk mendukung prestasi olahraga, khususnya cabang aquatik.
“Dalam desain besar olahraga nasional, sport science itu ada di Bandung, di ITB dan UPI. Akan aneh kalau Bandung tidak menghasilkan atlet hebat di 2045. Maka kita mulai dari sekarang,” jelasnya.
Dia berharap Bandung Utama bisa memunculkan generasi baru yang kelak membawa Kota Bandung meraih gelar juara umum dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). “Tahun 2026 kita akan rebut dulu, 2030 kita pertahankan. Itu modal kita.”
Selain pembinaan, Farhan menambahkan, pentingnya apresiasi bagi atlet. Namun, menurutnya, penghargaan tidak hanya bergantung pada pemerintah.
“Apresiasi akan selalu ada, tapi tergantung juga pengurus cabang olahraga. Mampu atau tidak membuat event – event yang menonjolkan prestasi anak – anak. Itu hasil kerja keras, bukan sulap semalam,” katanya. BIG