Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menghadiri forum strategis tahunan Pasamoan Agung yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat di Karawang, baru – baru ini.
Acara ini mengusung tema Strategi Menjaga Daya Beli dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pengendalian Inflasi dan Perluasan Digitalisasi.
Forum ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, kepala daerah se-Jawa Barat dan sejumlah pemangku kepentingan dari sektor ekonomi dan teknologi.
Dalam sambutannya, Gubernur Dedi menegaskan, pentingnya menjembatani antara ekonomi digital dan konvensional, agar keduanya tumbuh secara seimbang dan inklusif.
“Ekonomi digital dan ekonomi konvensional tidak boleh dipertentangkan. Keduanya harus bisa berdampingan dan saling mendukung. Tugas kita adalah memastikan pelaku usaha tradisional tidak tertinggal, melainkan ikut tumbuh melalui pendampingan dan edukasi teknologi,” tegasnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan dukungannya atas upaya inklusif yang mengedepankan keadilan bagi seluruh pelaku ekonomi.
“Saya sepakat dengan Bapak Gubernur. Prinsipnya, transformasi digital harus memberi ruang bagi semua lapisan masyarakat untuk tumbuh bersama. Di Bekasi, kami terus dorong agar UMKM juga menikmati manfaat dari digitalisasi,” katanya.
Lebih lanjut, Tri menyoroti pentingnya literasi digital di kalangan pelaku UMKM dan masyarakat umum.
“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi juga kesiapan mental dan keterampilan masyarakat. Maka, kami akan memperluas program pelatihan digital agar warga Bekasi bisa berdaya saing dalam ekonomi baru,” ungkapnya.
Pasamoan Agung menjadi ruang kolaboratif untuk merumuskan strategi kebijakan daerah dalam menghadapi dinamika ekonomi global, sekaligus memperkuat komitmen antarwilayah di Jawa Barat dalam pembangunan inklusif dan berkelanjutan. BIG