BALI MagzRegional

Wali Kota Denpasar Hadiri Pedudusan Alit Pemelaspasan Pura Ibu Dalem Pinatih

×

Wali Kota Denpasar Hadiri Pedudusan Alit Pemelaspasan Pura Ibu Dalem Pinatih

Sebarkan artikel ini
Acara Karya Pedudusan Alit, Melaspas, Pecaruan Lan Mendem Pedagingan Gedong,Tajuk, Pelinggih Ratu hingga Penyengker di Pura Ibu Dalem Pinatih, Banjar Batan Buah Desa Adat Kesiman. (dok. denpasarkota.go.id)

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Pedudusan Alit, Melaspas, Pecaruan Lan Mendem Pedagingan Gedong,Tajuk, Pelinggih Ratu hingga Penyengker di Pura Ibu Dalem Pinatih, Banjar Batan Buah Desa Adat Kesiman, baru – baru ini.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut  Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur Ketut Sri Karyawati, Perbekel Desa Kesiman Petilan I Wayan Mariana, Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna, dan tokoh masyarakat setempat.

Jaya Negara dalam kesempatan itu memberikan apresiasi atas semangat gotong – royong dan kebersamaan masyarakat dalam mendukung pembangunan di Pura Ibu Dalem Pinatih.

Hal ini sesuai dengan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam yang bermakna kita semua bersaudara.

Wali Kota menuturkan bahwa upacara pemelaspasan serangkaian rampungnya Pembangunan Gedong, Tajuk, Pelinggih Ratu dan Tembok Penyengker ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

“Jadi, dapat menjadi momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana,” ungkapnya.

Dengan pelaksanaan upacara pemelaspasan ini, lanjut Jaya Negara, ditingkatkan rasa sradha bhakti sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana.

Sementara itu, Kelihan Pemasan Pura Ibu Dalem Pinatih Kompyang Adnyana menambahkan, dengan rampungnya pembangunan Gedong,Tajuk, Pelinggih Ratu hingga Penyengker, maka diadakan pemelaspasan dan mendem pedagingan.

Pelaksanaan pembangunan ini telah dimulai beberapa bulan lalu kurang lebih selama tiga bulan.

“Kami sangat berterimakasih kepada Pemkot Denpasar. Dan kami berharap dengan pelaksanaan upacara ini agar dapat terus mempertahankan tradisi, adat, budaya, serta keharmonisan umat di Kota Denpasar,” katanya. BIG

 

 

 

Facebook Comments Box