Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede melaksanakan peninjauan Pemasangan Penjor Ngerebong oleh STT se-Desa Adat Kesiman di Pura Agung Petilan Pengerebongan, akhir pekan lalu.
Kunjungan sekaligus peninjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi atas kreatifitas dan keteguhan Desa Adat Kesiman dalam menjaga tradisi, adat, seni dan budaya.
Sejak tiba, Wali Kota Jaya Negara langsung meninjau satu persatu Penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman.
Silih berganti penjor karya STT datang menempati lokasi yang telah ditetapkan. Tampak seluruh STT sedang melaksanakan persiapan untuk penancaban penjor.
Ada yang sedang memasang janur, memasang sampian penjor hingga memasang lampion.
Wali Kota Denpasar memberikan apresiasi atas semangat berkreatifitas dan berkarya STT se-Desa Adat Kesiman.
Dia mengaku kagum atas karya penjor oleh STT yang sangat luar biasa ini, terlebih waktu yang ada tergolong singkat dalam melaksanakan persiapan dan proses pembuatan.
Lebih lanjut dikatakan, Penjor Agung ini merupakan salah satu perlengkapan atau uperengga Tradisi Ngerebong di Desa Adat Kesiman. Dimana, Ngerebong merupakan salah satu tradisi yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda, sehingga pelaksanaan Lomba Penjor ini merupakan langkah positif dalam menjaga dan melestarikan tradisi, seni, budaya dan adat Bali.
“Yang pertama kami sangat mengapresiasi penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman, ini merupakan karya yang luar biasa, yang kedua kami mengapresiasi Desa Adat Kesiman yang telah konsisten dan berkelanjutan menjadi pilar penting dalam menjaga adat, tradisi, budaya dan seni, khususnya di Kota Denpasar,” jelas Jaya Negara
Sementara itu, Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna menambahkan, Festival/Lomba Penjor bagi STT se-Desa Adat Kesiman ini dilaksanakan sersngkaian Upacara Pengerebongan.
Hal ini merupakan bentuk persembahan dan bhakti kepada Ida Bhatara Sesuhunan, sehingga sudah menjadi tradisi untuk memasang Penjor Agung di kawasan Pura Agung Petilan Pengerebongan.
Dia menuturkan, serangkaian Festival/Lomba Penjor kali ini diikuti oleh 32 peserta yang merupakan STT se-Desa Adat Kesiman, dalam lomba yang merupakan sinergi antara Desa Adat Kesiman dan Sabha Yowana Desa Adat Kesiman ini seluruh perlengkapan penjor wajib dibuat oleh masing-masing STT, sehingga tidak diperkenankan untuk membeli.
“Ini merupakan murni karya STT se-Desa Adat Kesiman, semoga dapat memantik generasi muda untuk mencintai budaya, berkreativitas, serta menjaga tradisi warisan leluhur di Desa Adat Kesiman,” ujar Ketut Wisna. BIG