Seni dan Budaya

Wali Kota Semarang Apresiasi Festival Cheng Ho Berlangsung

×

Wali Kota Semarang Apresiasi Festival Cheng Ho Berlangsung

Sebarkan artikel ini
Pelaksanaan Festival Cheng Ho 2025 di Klenteng Agung Sam Poo Kong Semarang. (dok. semarangkota.go.id)

Festival Cheng Ho 2025 sukses digelar dengan kemeriahan yang melampaui tahun – tahun sebelumnya.

Perayaan yang diselenggarakan di Klenteng Agung Sam Poo Kong Semarang ini menjadi ajang tahunan yang tahun ini menjadi penanda 620 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho ke nusantara.

Event ini sekaligus menguatkan Kota Semarang sebagai kota pluralis dan destinasi wisata budaya berskala nasional hingga internasional.

Ribuan orang membanjiri rute arak-arakan dari Klenteng Tay Kak Sie di Pecinan menuju Sam Poo Kong.

Tercatat 15 klenteng berpartisipasi, dengan estimasi 4.000 peserta – 5.000 peserta yang turut dalam kirab budaya yang membelah jantung Kota Lama hingga Simongan.

Festival ini memadukan seni, sejarah, spiritualitas dan ekonomi rakyat melalui bazar Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM), serta pentas budaya.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti yang hadir langsung dalam acara tersebut menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Festival Cheng Ho tahun ini.

Menurutnya, festival kali ini berlangsung jauh lebih semarak dibanding tahun sebelumnya.

“Pesertanya bertambah banyak, suasana lebih meriah, dan dukungan masyarakat luar biasa. Tahun depan, Pemerintah Kota Semarang akan ikut berpartisipasi secara langsung agar festival ini semakin hebat,” ujarnya.

Agustina juga menyampaikan komitmen jangka panjang Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam mendukung pengembangan wisata budaya berbasis sejarah Cheng Ho.

Salah satunya melalui pembangunan kembali jembatan penghubung rute karnaval dan rencana pendirian Museum Maritim Cheng Ho di kawasan Kota Lama sebagai bagian dari kerja sama kota – kota dalam jaringan Jalur Sutra Maritim Dunia.

“Kita ingin 2026 lebih meriah lagi. Infrastruktur, hiasan, hingga narasi sejarahnya kita siapkan lebih matang, agar pada 2027, Semarang bisa jadi tuan rumah wisata budaya skala internasional,” tegas Agustina.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sam Poo Kong Semarang Mulyadi Setiakusuma menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan berbagai pihak, termasuk dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Pemkot Semarang.

“Kami berterima kasih atas atensi dari pemerintah pusat, hadirnya utusan khusus presiden Bapak Profesor Purnomo Yusgiantoro, kehadiran langsung Ibu Wali. Ini menjadi semangat bagi kami untuk terus mengembangkan Festival Cheng Ho agar lebih besar dan melibatkan kota-kota lain di Indonesia,” tuturnya.

Mulyadi juga menekankan bahwa Laksamana Cheng Ho adalah simbol perdamaian dan akulturasi.

Kehadirannya di Semarang meninggalkan warisan budaya yang masih hidup hingga kini, seperti lumpia sebagai ikon kuliner Tionghoa – Jawa.

“Festival ini bukan milik satu komunitas, tapi untuk seluruh warga Semarang. Ini adalah kekuatan budaya yang menyatukan, bukan memecah. Semakin kita jaga, semakin kuat ekonomi dan toleransi kota ini,” jelas Mulyadi

Festival Cheng Ho 2025 menjadi penanda penting bahwa Semarang bukan hanya kota sejarah, tetapi juga kota masa depan: terbuka, harmonis dan penuh potensi. BIG

 

 

Facebook Comments Box