Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi panen raya tanaman holtikultura agroforestri di Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, baru – baru ini.
Panen raya tanaman hutan dan pertanian, seperti cabai, tomat, bawang, sayuran, lengkeng, dan durian tersebut merupakan hasil dari program hortikultura agroforestri yang dikelola Yayasan Persada Akmil 92 dengan melibatkan ratusan petani sekitar.
Gubernur Dedy mengapresiasi program tersebut, karena mampu membangun ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengapresiasi program ini dan menekankan perlunya perubahan persepsi masyarakat terhadap sektor pertanian,” ujarnya.
Agroforestri merupakan sistem pemanfaatan lahan yang menggabungkan tanaman hutan dengan tanaman pertanian.
Sistem ini menjadi solusi bagi masyarakat sekitar hutan untuk memanfaatkan lahan tanpa merusak ekosistem hutan.
Dey menuturkan, potensi pendapatan dari sektor pertanian, khususnya agroforestri dapat mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Jabar.
“Potensi pendapatan yang signifikan dari sektor pertanian khususnya program ini bisa mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Jawa Barat,” ungkapnya.
Agroforestri yang dikembangkan di Gunung Hejo memiliki luas 200 hektare dengan melibatkan 400 petani desa sekitar.
Para petani yang membantu TNI AD dalam program tersebut mendapatkan bagi hasil dari panen sayuran dan tanaman keras.
“Para petani membantu menanam tanaman keras dan sayuran ada bagi hasil bagi mereka,” katanya.
Bahkan, disebutkan proyeksi bergulirnya dana dari 200 hektare lahan tersebut mencapai Rp50 miliar apabila tanaman kerasnya sudah mulai panen.
“Ini salah satu langkah kongkrit bahwa TNI ada di tengah masyarakat salah satunya meningkatkan pelayanan pangan melalui pengembangan agroforestri,” jelas Dedy.
Dalam acara tersebut Gubernur memberikan bantuan 1.000 bibit pohon durian yang simbolis diterima oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. BIG