Pemerintah meyakini bahwa keberadaan Kereta Cepat Api Jakarta – Bandung (KACJB) Whoosh akan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilintasi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini keberadaan KACJB akan memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah lintasan, mulai dari pembukaan lapangan kerja hingga peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Mulai dari terciptanya lapangan kerja baru, utamanya bagi masyarakat lokal, menghadirkan multiplier effect terhadap moda transportasi lainnya atau kendaraan-kendaraan feeder dan menciptakan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilintasi oleh jalur kereta api cepat,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Menko Luhut, bangsa Indonesia juga memperoleh manfaat peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari transfer teknologi modern yang digunakan dalam kereta cepat.
“Technology transfer yang mutakhir terutama di bidang konstruksi dan modernisasi sistem perkeretaapian,” tegasnya.
Menurut Menko Luhut, keberadaan kereta cepat ini juga berkontribusi terhadap upaya pengurangan kemacetan dan polusi udara di kota-kota besar terutama Jakarta dan Bandung.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan moda transportasi ini dan beralih dari kendaraan pribadi.
“Ke depannya kami berharap kereta api cepat Jakarta-Bandung akan mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi umum dalam rangka mengurangi angka emisi karbon dari sektor kendaraan pribadi,” jelasnya.
Sebelum resmi beroperasi, uji coba KACJB Whoosh telah dilakukan selama tiga minggu dan ada antusiasme yang luar biasa dari masyarakat untuk menjajal moda transportasi nan modern ini.
“Berkat tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap uji coba gratis KACJB, maka kami bersepakat hingga pertengahan Oktober, pengoperasian kereta api cepat Jakarta – Bandung masih tidak digunakan biaya atau gratis,” ungkap Menko Luhut. BIG