Bendungan Karian adalah Proyek Strategis Nasional yang tidak lama lagi siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan pembangunannya sudah mencapai 100%.
Hal itu diungkap Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar usai meninjau Bendungan Karian di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, baru-baru ini.
“Ada beberapa yang kita diskusikan dengan Pj Bupati Lebak dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau – Ciujung – Cidurian dalam rangka lahan,” katanya.
Pada dasarnya, dia menambahkan, langkah-langkah itu sudah terstruktur dan pembiayaannya ada dan yang jelas, semua baik untuk bersama.
Al Muktabar menambahkan, Bendungan Karian untuk wilayah timur untuk mensupport hingga Serpong, sedangkan untuk bagian Barat untuk memasok Bendung Pamarayan terkait air baku permukaan. “Bendungan Karian ini strategis sekali.”
Menurut Al Muktabar, pemanfaatan untuk wilayah barat setelah masuk ke Bendung Pamarayan. Mulai dari air baku industri serta irigasi pertanian yang luasnya mencapai 22.000 hektare. Bendungan Karian juga menjadi pengendali banjir dari daerah hulu.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Bendungan Karian memiliki kapasitas tampung 314,7 juta m3 dan luas genangan maksimum sebesar 1.740 hektare.
Bendungan Karian dapat dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 22.000 hektare.
Bendungan Karian memiliki fungsi utama menyuplai air baku untuk kebutuhan rumah-tangga, dan industri di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.
Pembangunan Bendungan Karian dimulai sejak Oktober 2015 dengan anggaran Rp1,3 triliun dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana Daelim Industrial Co, LTD – PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Joint Operation. BIG