advertisements
advertisements
Kesehatan

Bupati Karawang Tiru Pemkab Banyumas Tangani Sampah

×

Bupati Karawang Tiru Pemkab Banyumas Tangani Sampah

Sebarkan artikel ini
Bupati Karawang Aep Saepulloh mengunjungi Kabupaten Banyumas untuk belajar pengelolaan sampah, belum lama ini. (dok. istimewa)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang ke depan akan mencontoh Pemkab Banyumas untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah dari tingkat hulu ke hilir.

Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengakui, untuk langkah awal ia akan menuntaskan dulu permasalahan pengelolaan sampah di tingkat hilir, yakni TPAS Jalupang.

“Termasuk sektor SDM pengelolaan sampah juga akan mulai kami benahi,” katanya, baru-baru ini.

Selain itu, dalam beberapa waktu ke depan, lanjut Aep, Pemkab Karawang juga bakal mengajak Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola sampah di Kabupaten Banyumas untuk datang ke Kabupaten Karawang.

“Kami minta bantuan KSM ini melakukan pemantauan kebiasaan masyarakat Karawang untuk menganalisas pola persampahan di Karawang agar ketika kebijakan pengelolaan sampah di Banyumas dipakai di Karawang bisa selaras baik rencana, proses hingga goalnya.

“Lalu selanjutnya memberangkatkan atau memagangkan SDM di Karawang ke Banyumas,” ungkapnya.

Aep menuturkan, ke depan di TPAS Jalupang akan dibangun hanggar atau Tempat Pengelolan Sampah Reduce, Reuse and Recycle (TPS3R) dan dilanjut membangun TPST di kecamatan-kecamatan.

Khusus kampanye partisipasi masyarakat ikut serta menyukseskan program pengelolaan sampah ke depan, Aep juga akan meninstruksikan kepada desa dan lurah untuk proaktif menjaga dan mengajak masyarakat ikut ambil bagian menyukseskan proram ini.

“Termasuk BLUD yang khusus mengurusi pengelolaan sampah juga kemungkinan kami buat layaknya Puskemas hari ini. Ada di setiap kecamatan,” ujarnya.

Di Karawang, proses daur ulang menjadi barang bernilai jual sangat tinggi potensinya, termasuk menyeriuskan pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang pasar pembelinya bisa besar.

“Termasuk soal sampah plastik, di Karawang banyak perusahaan yang memproduksi atau setiap harinya menyumbangkan sampah plastik yang sampahnya harus dibakar, nanti kita ajak mereka ikut menyukseskan program pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di Karawang,” jelasnya.

Bupati Aep bersama rombongan pejabat Karawang mengunjungi Kabupaten Banyumas untuk belajar pengelolaan sampah pada pekan lalu.

Dia memilih Kabupaten Banyumas, karena saat ini dinilai sebagai daerah yang paling sukses melakukan pengelolaan sampah, bahkan di Asia Tenggara, sehingga paling layak dijadikan contoh bagi pengelolaan sampah di Karawang.

Banyumas juga sudah sangat sukses berkomitmen mewujudkan Zero Waste to Landfill dan menekan emisi gas rumah kaca.

Saat ini, di Banyumas sudah tidak ada lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sebaliknya justru Pemkab Banyumas memperbanyak TPST, dari 27 kecamatan di Banyumas, kini mempunyai 29 TPST.

“Ini luar biasa, karena dalam kurun waktu lima tahun, Pemkab Banyumas dari 2018 berstatus darurat sampah sampai 2023 kini menjadi yang terbaik mengelolanya,” tutur Aep.

Dari 450 ton sampah rumah tangga per hari, sekitar 98% diolah menjadi produk bernilai jual tinggi.

Menariknya, semua unsur masyarakat juga turut dilibatkan dengan cara Pemkab Banyumas menyediakan aplikasi Jeknyong dan Salinmas. Pada dua apilkasi itu warga bisa jual sampah ke pemerintah daerah lewat aplikasi, tidak tunggu waktu lama Jeknyong jemput sampahnya untuk dbawa ke TPST dan harga jualnya lumayan, warga jadi semangat.

Sampah-sampah dari rumah masyarakat itu dibawa ke TPST terdekat. Untuk dikumpulkan, dipilah, dikelola hingga pemerosesan terakhir.

Sampah organik dikelola menjadi magoot yang produksinya bisa mencapai 1 ton hingga 2 ton per hari.

Sampah nonorganik didaur ulang menjadi batu bata, berbagai macam plastik yang siap jual, pavling blok hingga RDF.

Pendapatan daerahnya besar dari pengelolaan sampah. Sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di Kabupaten Banyumas ini mampu menekan beban APBD hingga 50%. BIG

Facebook Comments Box