Kementererian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membahas upaya peningkatan layanan angkutan massal dari dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Pelaksana Jabatan (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggelar rapat guna membahas hal tersebut pada Minggu (28/5/2023).
Sebelum rapat, Menhub bersama Pj Gubernur dan beberapa pejabat terkait menggunakan kereta bandara dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
Kemudian, kembali dari Bandara Soekarno-Hatta menggunakan kereta inspeksi menuju Stasiun Sudirman Baru (BNI City) dan menggelar rapat koordinasi yang dihadiri sejumlah pejabat terkait di antaranya Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Dirut KAI Didiek Hartantyo, Dirut AP II Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT KAI Commuter Suryawan Putra Hia, Kadishub DKI Syafrin Liputo, dan jajaran Wali Kota Pemprov DKI Jakarta.
“Kami berdiskusi bagaimana upaya meningkatkan kapasitas, memperluas jangkauan, mengintegrasikan dengan berbagai moda, dan mengupayakan tarif angkutan massal yang lebih terjangkau kepada masyarakat yang akan menuju Bandara Soekarno-Hatta maupun sebaliknya di wilayah Jabodetabek,” jelas Menhub.
Budi Karya mengungkapkan, angkutan kereta api menjadi salah satu angkutan yang dapat diandalkan untuk bermobilitas dari Jabodetabek menuju ke Bandara Soekarno-Hatta dan sebagai moda yang tepat waktu, nyaman dan bisa menjangkau setiap tempat.
Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta adalah dengan menyediakan counter check-in dan bagasi di stasiun kereta api, sehingga memudahkan masyarakat yang akan menuju bandara maupun sebaliknya.
“Orang yang akan ke bandara atau sebaliknya pasti membawa barang. Kami akan pikirkan bagaimana check in itu tidak perlu di bandara tapi bisa di Stasiun Manggarai atau Bekasi. Begitupun sebaliknya dari bandara, bisa ambil barangnya di stasiun tujuan. Kemudahan-kemudahan ini yang akan kami upayakan,” tutur Menhub.
Upaya lainnya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api adalah meningkatkan jumlah kereta api dari yang saat ini berjumlah 40 trainset menjadi 56 trainset, sehingga akan meningkatkan kapasitas angkutnya.
Kemudian, menambah rute perjalanan kereta api dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta sampai ke Stasiun Bekasi, dengan rute Bekasi, Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Duri, hingga Stasiun Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya.
Integrasi dapat dilakukan, termasuk menjangkau hingga ke Stasiun Bekasi, karena KA bandara saat ini dikelola oleh KAI Commuter, sehingga bisa diselaraskan dengan jadwal KRL.
Upaya selanjutnya, yaitu memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang ada di stasiun di Jabodetabek, seperti fasilitas park and ride.
“Penambahan fasilitas ini bisa dilakukan dengan cara bekerja sama dengan pihak swasta,” kata Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Heru menyatakan dukungan penuh kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kemenhub dalam upaya meningkatkan layanan angkutan massal dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.
Dia mendukung upaya pemerintah pusat untuk mengintegrasikan antarmoda transportasi, seperti kereta api, Damri, Transjakarta dan moda lainnya agar saling melengkapi.
“Kami mendukung usulan-usulan yang disampaikan, salah satunya adalah agar Bus Transjakarta bisa masuk ke bandara di jam tertentu untuk kemudahan karyawan bandara. Semoga kemudahan-kemudahan ini bisa dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya,” ujar Heru. BIG