Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur untuk melakukan proses uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK31).
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, uji petik itu agar dapat menetapkan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang akan memperkuat posisi Kabupaten Ngawi sebagai Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.
Kabupaten Ngawi, lanjutnya, memiliki beragam potensi ekonomi kreatif, namun belum sampai saat ini melakukan kegiatan uji petik.
“Jadi, kami ingin mengundang Bupati Ngawi beserta seluruh jajarannya untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif dalam menetapkan sektor yang menjadi unggulan di wilayah ini,” katanya saat hadir pada Workshop KaTa (Kabupaten/Kota) Kreatif di Pendopo Wedya Graha, Ngawi, Jawa Timur.
Hal ini perlu dilakukan, Sandiaga menambahkan, mengingat ekonomi kreatif merupakan pendongkrak dan lokomotif kebangkitan ekonomi.
Utamanya dalam memenuhi target pencapaian lapangan kerja sebanyak 4,4 juta di tahun 2024, karena 97% penciptaan lapangan kerja dihasilkan oleh UMKM ekonomi kreatif.
Program Uji Petik Penilaian PMK3I dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan subsektor ekraf yang bisa menjadi unggulan daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masing-masing kabupaten/kota di Indonesia.
Salah satu keunggulan dari Kabupaten Ngawi adalah sebagai sentra padi terbesar di kawasan Jawa Timur yang melahirkan pertanian organik. Dan yang menarik, sektor pertanian di dalamnya melibatkan petani-petani muda yang disebut dengan petani milenial.
Hal ini mendapat apresiasi khusus dari Menparekraf Sandiaga, karena sesuai dengan arah pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan lingkungan.
“Di tengah gejolak harga pangan dunia, Ngawi ini justru bisa meningkatkan indeks tanam hingga sudah mendekati angka tiga. Dan ini prestasi karena berarti Ngawi bisa meningkatkan produksi dengan intensifikasi dan dengan shifting menuju pertanian yang berkelanjutan,” jelasnya.
Tujuan akhirnya untuk ketahanan dan kedaulatan pangan, kemudian penciptaan lapangan kerja, sehingga harga-harga bisa stabil, murah, dan terjangkau oleh masyarakat, juga bisa memberdayakan dari segi penciptaan lapangan kerja.
Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harson mengapresiasi Menparekraf Sandiaga yang secara konsisten memberikan semangat kepada pelaku ekonomi kreatif, khususnya di Kabupaten Ngawi.
“Kami di Kabupaten Ngawi siap mengikuti proses uji petik agar ke depan Kabupaten Ngawi menjadi kabupaten kreatif dengan seluruh potensi yang ada. Baik itu di bidang kuliner, fesyen, kriya, pertanian, dan lainnya,” tutur Ony. BIG