Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubud Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni meninjau langsung kesiapan Bandar Udara (Bandara) Ewer (Kode IATA: EWE) yang terletak di Distrik Agats Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan pada Senin (3/7/2023).
Menurutnya, pembangunan Bandara Ewer ini merupakan bentuk perhatian pemerintah melalui Kemenhub dalam rangka membangun konektivitas transportasi udara antar wilayah dan mendukung pengembangan potensi ekonomi daerah Asmat dan sekitarnya.
Kristi menegaskan bahwa konektivitas ini dibangun agar semua masyarakat merasakan hasil-hasil pembangunan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri.
“Yang lebih penting kehadiran Bandara Ewer mampu meretas keterisolasian wilayah, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan atau 3TP di wilayah timur Indonesia,” katanya.
Bandara Ewer memiliki landas pacu (runway) dengan panjang 1.650 meter dan lebar 30 meter yang dapat melayani operasional pesawat jenis ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo. Apron seluas 70 meter x 90 meter dan taxiway 86 meter x 15 meter.
Saat ini, Bandara Ewer melayani rute penerbangan Kamur-Ewer (pergi-pulang/pp), Merauke-Ewer (pp) dan Timika-Ewer (pp) yang dioperasikan oleh tiga maskapai, yaitu Wings Air, Trigana Air dan Smart Aviation.
Kristi menambahkan, tren pertumbuhan penumpang di Bandara Ewer cenderung meningkat, pada tahun 2020 total ada 12.185 penumpang, di tahun 2021 meningkat menjadi 21.603 penumpang dan tahun 2022 meningkat menjadi 27.772 penumpang.
“Dengan meningkatnya jumlah penumpang tersebut, maka pembangunan terminal penumpang baru transportasi udara di Bandara Ewer yang mencapai 488 meter persegi dirasa sangatlah tepat, agar dapat memberikan rasa nyaman dibandingkan dengan terminal penumpang lama yang hanya seluas 120 meter persegi,” jelasnya.
Harapan ke depan, dengan meningkatnya tren jumlah penumpang dapat pula meningkatkan minat maskapai untuk beroperasi membuka rute baru di Bandara Ewer. BIG