advertisements
advertisements
JATENG MagzRegional

Ketua TP PKK Provinsi Jateng Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana

×

Ketua TP PKK Provinsi Jateng Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana

Sebarkan artikel ini
Ketua Tim Penggerak Pembinaan, Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Atikoh Ganjar Pranowo mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (dok. jatengprov.go.id)
Ketua Tim Penggerak Pembinaan, Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Atikoh Ganjar Pranowo mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Atikoh dinilai memiliki komitmen kuat dalam melaksanakan program Bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting.
Penghargaan diserahkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dalam Gala Diner Rangkaian Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 di Griya Agung Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (4/7/2023).
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengingatkan, penghargaan tersebut memang seolah dilihat dalam upaya untuk menciptakan pembangunan fisik, dengan tidak stunting, dan secara fisik dinilai sehat.
Namun, dia menekankan, pembangunan meliputi jiwa raga. Tapi, jiwanya sering tertinggal.
Hasto menambahkan, pembangunan pencegahan stunting untuk pembangunan manusia seutuhnya, tidak hanya karakter tapi juga mental.
Terlebih, mental emotional disorder meningkat menjadi 9,8%, dan saat ini gangguan jiwa berat meningkat dari 1,7 menjadi tujuh per 1.000 penduduk, yang jadi catatan.
“PR-nya bukan hanya penghargaannya, tetapi setelah mendapatkan penghargaan, pulang ini tidak hanya gembira, tapi pusing juga, bagaimana menuju target stunting 14%,” tegas Hasto dalam situs jatengprov.go.id.
Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo menjekaskan, penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi dari BKKBN, terkait dengan kontribusi dalam penurunan stunting dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Jateng.
Ditambahkan, ke depan dia dan jajaran TP PKK akan terus berupaya tidak hanya penurunan stunting secara jasmani, namun juga pembentukan karakter.
Sebab, dari data yang ada di BKKBN, ternyata untuk kesehatan mental ini terjadi peningkatan luar biasa, sekitar 7%.
Dari 1.000 SDM yang ada di Indonesia, tujuh di antaranya bermasalah secara kesehatan mental.
“Jadi harapannya, antara pembangunan jasmani yaitu penurunan stunting dan kualitas dari SDM secara jasmani, juga dibarengi dengan peningkatan kualitas secara mental. Itu PR bagi kita semua, terutama kita menyasarnya dari tingkat keluarga, karena itu adalah institusi terkecil dalam sebuah komunitas,” tutur Atikoh.
Menurutnya, mulai dari remaja, mereka harus dibekali baik dari masalah tentang kesehatan, gizi, kesehatan reproduksi, maupun secara mental, sehingga nanti ketika mereka berumah tangga itu benar-benar sudah siap.
“Untuk pembentukan ketika kalau di PKK itu kan lewat posyandu, bina keluarga balitanya, yaitu mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan manusia itu harus benar-benar diperhatikan, baik dari sisi karakter maupun sisi gizinya,” jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih menegaskan, penghargaan diberikan kepada Ketua TP PKK Jateng, karena komitmen yang luar biasa dalam mendukung penurunan stunting, selain inovasi yang telah dilakukan di Jawa Tengah juga banyak.
“Jawa Tengah luar biasa, inovasinya banyak dari pemerintah provinsi untuk penurunan stunting. Dari program yang sangat selaras dengan yang dirumuskan,” ungkapnya.
Dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng mulai dari Jo Kawin Bocah, sampai program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng ternyata mampu memberikan hasil signifikan terhadap penurunan stunting.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy menekankan, pentingnya menjaga keluarga karena keluarga adalah unit terkecil negara.
Jika semua keluarga baik, lanjutnya, bisa dipastikan negara akan baik, tapi jika ada beberapa saja keluarga yang rusak, negara bisa menjadi rapuh.
“Keluarga adalah kunci. Kalau kita gagal menyelamatkan keluarga, kita gagal menyelamatkan diri kita, risikonya neraka. Mari kita selamatkan keluarga, diri kita sendiri, dari neraka, termasuk neraka dunia,” ujarnya.
Selain Atikoh, beberapa Ketua TP PKK di Jateng juga memperoleh penghargaan MKK, yakni Ketua TP PKK Kabupaten Blora Ainia Sholichah, Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo Dyah Retno Sulistyowati, Ketua TP PKK Kota Surakarta Selvi Ananda Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Penghargaan MKK juga diberikan kepada Bupati Wonosobo Arif Nurhidayat, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Blora Arief Rohman, Wali Kota Magelang Mochammad Nur Azis, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Ada pula penyerahan penghargaan Wira Karya Kencana kepada SMF Obstertri dan Ginekologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, A.I. Suratman dan Kepala Puskesmas Pekalongan Selatan Aswina Azis Michroza. BIG
Facebook Comments Box