advertisements
advertisements
SENATOR Magz

Tantangan Kebangsaan Internal dan Eksternal Dapat Dibendung dengan Internalisasi Nilai Pancasila

×

Tantangan Kebangsaan Internal dan Eksternal Dapat Dibendung dengan Internalisasi Nilai Pancasila

Sebarkan artikel ini
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Alirman Sori dihadapan 250 peserta Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berbasis partai politik (parpol). (dok. istimewa)

Dihadapan 250 orang peserta Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berbasis partai politik (parpol), dengan lantang anggota MPR Alirman Sori menyatakan bahwa parpol punya tanggung jawab memasyarakatkan empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Tantangan kebangsaan secara internal dan eksternal hanya dapat dibendung dengan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasiila sebaga dasar negara dan ideologi negara dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Alirman Sori, Jumat (1/7/2023).

Keempat konsensus dasar bernegara MPR diadakan bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan WPP Pesisir Selatan.

Menurut Alirman, dampak dan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah prilaku kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan perubahan yang terjadi juga telah mempengaruhi peradaban kehidupan sosial politik.

Ada dua tantangan kebangsaan, lanjutnya, yaitu tantangan internal di antaranya melemahkan sikap penghormatan terhadap kebhinnekaan, apabila hal ini tidak dirawat dengan baik, bisa menimbulkan konflik horizontal dalam kehidupan berbangsa dan negara.

“Isu keberagaman saat ini merupakan hal cukup mengkuatirkan, karena mulai terbentuknya cara berpikir hidup eklusif di masyarakat, sehingga terbentuk kelompok-kelompok yang mendistorsi kebersamaan dalam keberagaman,” jelasnya.

Alirman menilai kebersamaan dalam keberagaman merupakan jati diri bangsa yang selama ini hidup berdampingan yang saling hormat menghormati, saling mengasihi, saling menyayangi, saling tolong menolong, kini mulai memudar, karena mulai melemana nilai-nilai kebersamaan.

“Bila kita cermati eskalasi dinamika kehidupan sosial ditengah kehidupan global mengharuskan kita sebagai anak bangsa untuk arif dan bijaksana atas perubahan terjadi. Jangan sampai pengaruh globalisasi mendegradasi ketahanan sosial dan kerukunan,” ungkapnya.

Alirman mengingatkan parpol sebagai wadah berhimpun anak bangsa dalam mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa dan negara, harus menjadikan empat konsensus dasar sebagai alat pemersatu anak bangsa.

Menjawab semua tantangan kehidupan, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal, parpol memiliki standing politik yang strategis dalam memberikan pendidikan politik kepada kader dengan muatan materi empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara dalam setiap memberikan materi edukasi politik.

“Apabila empat konsensus dasar ini kita internalisasikan dalam praktik kehidupan berpolitik akan melahirkan calon-calon pemimpin yang berkualitas, berintegritas, berkarakter dan akan memiliki wawasan kebangsaan yang mampu melawan semua tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutur Alirman.

Also panggilan akrab Alirman Sori mengingatkan kepada PPP sebagai parpol untuk menanamkan idealis kebangsaan dengan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila secara utuh dari Sila Pertama sampai Sila Kelima kepada semua pengurus dan kader-kader partai.

“Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara harus kita amalkan secara utuh. Pancasila adalah kekuatan besar untuk menjaga dan merawat kebhinekaan. Indonesia sebagai rumah kita semua harus kita jaga bersama dengan semangat nasionalisme,” ungkapnya. BIG

Facebook Comments Box