Kementerian Perhubungan (kemenhub) mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi aktif, yaitu mengutamakan penggunaan angkutan massal, sepeda, maupun berjalan kaki, daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Hal ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan dan mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh menjelaskan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat memiliki program Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) yang pada tahun ini mengusung tema We Demand Safe and Sustainable Mobility.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas dan penggunaan transportasi aktif.
Menurut Amirulloh, transportasi aktif merupakan bagian dari transportasi berkelanjutan, misalnya ketika naik angkutan umum, maka akan aktif untuk membeli tiket dan jalan ke halte.
Namun, lanjutnya, kalau transportasi pasif, seperti naik kendaraan pribadi, hanya duduk dan di negara-negara maju sudah mengarah ke penggunaan transportasi aktif.
Amirulloh menjelaskan, melalui program PNKJ yang merupakan tindak lanjut dari seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya, dengan setiap satu jam sebanyak tiga orang hingga empat orang meninggal dunia karena kecelakaan.
Menurutnya, program PNKJ Dunia yang telah memasuki tahun ke-16 ini menjadi isu global, dengan setiap negara dianjurkan untuk melaksanakan program PNKJ yang disesuaikan dengan dinamika kondisi sosial budaya negara masing-masing.
“Melalui hashtag #RethinkMobility yang diusung secara global, diharapkan dapat menggugah publik agar berpikir ulang dalam bermobilitas secara selamat dan aman, sekaligus melestarikan lingkungan. Salah satunya melalui penggunaan transportasi aktif,” tuturnya.
Selain mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi aktif, diserukan pula kepada pembuat kebijakan di setiap negara untuk menciptakan jalan berkecepatan rendah di kota-kota di seluruh dunia dengan batas kecepatan 30 km/jam, seperti misalnya di daerah hunian, area perkantoran, dan tempat bermain.
“Melalui seruan ini diharapkan dapat mewujudkan kota yang aman, sehat, hijau dan layak huni,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Amirulloh menyatakan, program ini melibatkan sejumlah stakeholder yang masuk dalam lima pilar aksi keselamatan jalan, yaitu Manajemen keselamatan jalan (Bappenas), Jalan yang berkeselamatan (Kementerian PUPR), Kendaraan yang berkeselamatan (Kemenhub), Perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (Polri), dan Penanganan pra dan pascakecelakaan (Kemenkes).
Seluruh stakeholder berupaya untuk mewujudkan penurunan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas hingga 80%, terutama bagi pengguna jalan berusia 15 tahun hingga 24 tahun.
Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Keselamatan Jalan (RUNK), untuk menurunkan fatalitas sebesar 65% indeks fatalitas per 100.000 penduduk dan 85% indeks fatalitas per 10.000 kendaraan pada tahun 2040.
“Kami juga melibatkan stakeholder lain seperti pihak swasta dari produsen kendaraan untuk melakukan edukasi terkait keselamatan jalan,” ujarnya.
Selain dilaksanakan secara nasional, PNKJ juga dilaksanakan di berbagai daerah melalui sebanyak 25 Balai Pengelola Transportasi Darat yang tersebar di berbagai daerah agar gaungnya dapat lebih besar lagi.
Sebagai informasi, pada Sabtu (8/7/2023), Kemenhub akan melaksanakan Kick Off Pekan Nasional Keselamatan Jalan yang akan berlangsung di Silang Monas, Jakarta yang dihadiri sejumlah pihak yang tergabung dalam lima pilar keselamatan jalan dan pihak-pihak terkait lainnya.
Dalam kegiatan Kick Off tersebut, terdapat sejumlah kegiatan diantaranya yaitu bersepeda bersama bertema Cycling Anywhere to Safe the Earth, eksibisi dan sejumlah kegiatan edukasi terkait keselamatan.
Selain itu, momen Kick Off PNKJ juga dimanfaatkan untuk melepas salah satu pegiat lingkungan Royke Lumowa (mantan Kakorlantas Polri) yang akan melakukan tour keliling dunia ke 47 negara, dengan menggunakan salah satu transportasi aktif, yaitu sepeda.
Kemudian, setelah dilakukannya Kick Off PNKJ akan dilaksanakan juga di sejumlah daerah kegiatan edukasi dan sosialisasi keselamatan jalan kepada anak-anak dan pelajar sebagai target utama.
Sejumlah kegiatan tersebut di antaranya Jambore Teman Sejati, perlombaan karya tulis terkait keselamatan jalan, dan kegiatan lainnya. BIG