advertisements
advertisements
BALI MagzRegional

Pemkot Denpasar Gandeng Organisasi Wanita Ciptakan Budaya Anti Korupsi

×

Pemkot Denpasar Gandeng Organisasi Wanita Ciptakan Budaya Anti Korupsi

Sebarkan artikel ini
Rangkaian Hari Anti Korupsi (Hakordia) Tahun 2023 ini dibuka langsung Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar. (dok. denpasarkota.go.id)

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama seluruh jajaran terus berkomitmen dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi berkelanjutan, sebelumnya menyasar OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, pendidikan anti korupsi kembali di gelar dengan menyasar organisasi wanita di Kota Denpasar.

Kegiatan yang dikemas melalui Talk Show yang juga dirangkaikan dengan Hari Anti Korupsi (Hakordia) Tahun 2023 ini dibuka langsung Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, Wakil Ketua Gatriawara Kota Denpasar Suparmi Wandhira, Ketua DWP Kota Denpasar Widnyani Wiradana, serta undangan lainya.

Kegiatan ini turut menghadirkan dua narasumber, yakni Analis Kebijakan Tindak Pidana, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Bunga Alamanda, Spesialis Pembinaan Peran Serta Masyarakat Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Qilda Fathiyah dan Psikolog Klinis dan Hipnoterapis Remaja Dewasa Nena Mawar Sari.

Wali Kota Denpasar dalam sambutanya menjelaskan, peran wanita sebagai pendamping suami sangatlah penting, yang harus mampu memainkan perannya sebagai benteng dan garda terdepan pertahanan pertama dalam membangun mental anti korupsi.

“Tantangan pembangunan kedepan semakin berat, perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi semakin maju, karenanya mempersiapkan generasi yang bersih dan berintegritas menjadi salah satu prioritas strategis saat ini,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Jaya Negara, perlu upaya panjang agar perilaku korupsi tidak membudaya dengan melakukan pencegahan sejak dini.

“Upaya ini dapat dibangun melalui budaya anti korupsi yang dimulai dari diri sendiri, keluarga maupun pendidikan,” ungkapnya.

Hal ini, I Gusti Ngurah Jaya menambahkan, tentunya tidak lepas dari peran aktif vigur seorang ibu dan lingkungan tempat anak-anak memperoleh nilai dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.

“Kami ingin mengajak ibu-ibu yang hebat untuk memahami dan membangun budaya anti korupsi. Keluarga adalah aset yang sangat berharga dalam upaya membangun budaya anti korupsi. Jadi peran keluarga akan menjadi penting dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini,” jelasnya.

Dia menyatakan, di lingkungan keluarga perlu merefleksikan 4 konsep pendekatan ketahanan keluarga dan ini meliputi keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya serta keluarga peduli dan berbagi, termasuk menguatkan kembali gerakan kembali ke meja makan dan delapan fungsi keluarga, yaitu agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial dan budaya.

“Banyak yang harus kita perbaiki, dan benahi dalam membangun dan mempersiapkan generasi yang berintegritas guna mewujudkan Denpasar yang Maju, serta semua ilmu yang didapat mampu diimplementasikan di lingkungan keluarga masing-masing dan di lingkungan sekolah, SD dan SMP,” tuturnya.

Sementara itu, Analis Kebijakan Tindak Pidana, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Bunga Alamanda menjelaskan, korupsi merupakan sebuah fenomena gunung es, sehingga upaya pencegahan harus terus dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi sejak dini, guna membangun generasi yang berintegritas dan memiliki pehamanan anti korupsi.

KPK mengajak semua insan hendaknya menanamkan sikap antikorupsi. Hal ini dapat diwujudkan dengan melaksanakan sembilan nilai anti korupsi. Yakni jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.

“Melalui pelelaksanaan talk show ini diharapkan mampu membangun budaya anti korupsi di dalam keluarga, sehingga dapat membangun budaya anti korupsi secara menyeluruh,” tegasnya. BIG

 

Facebook Comments Box