advertisements
advertisements
BANTEN MagzRegional

Pemkot Tangsel Resmikan Teknologi Hydrodrive Incinerator Atasi Sampah

×

Pemkot Tangsel Resmikan Teknologi Hydrodrive Incinerator Atasi Sampah

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menggunakan teknologi Hydrodrive Incinerator untuk mengatasi sampah. (dok. tangerangselatankota.go.id)

Lewat teknologi Hydrodrive Incinerator, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) meyakini bahwa persoalan sampah bisa terus berkurang, apalagi kapasitas sampah yang terolah bisa mencapai 60 ton per harinya.

Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan saat meresmikan Hydrodrive Incinerator di Intermediate Treatment Facility (ITF) Kota Tangsel, Parigi Pondok Aren.

Menurutnya, teknologi Hydrodrive Incinerator, pemusnahan sampah yang ada di wilayah Pondok Aren, dengan kapasitas sampai 60 ton per hari.

“Tadi saya bersama teman-teman PT Bumi Resik Nusantara, dan kita lihat dari proses awal sampai akhir. Kita lihat bahwa sampah itu harus diselesaikan secara menyeluruh tanpa menimbulkan permasalahan isu-isu lingkungan lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pilar menambahkan, proses menggunakan Hydrodrive Incinerator, bahkan teknologi yang digunakan telah tersertifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK).

“Jadi kita lihat ketika sampah itu dibakar dan bagaimana asap atau es yang ditimbulkan itu bisa ditrap atau bisa ditangkap. Dan tidak menimbulkan permasalahan polusi,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Pilar, rencananya teknologi Incinerator juga akan dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang, yang diharapkan mampu menghasilkan listrik dengan nilai investasi yang lebih besar sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018.

Dia menuturkan, berbagai terobosan dan inovasi dalam penanganan sampah, harus juga dibersamai lewat peran aktif masyarakat dalam pemilahan sampah, sehingga tonase yang ada di TPA dapat berkurang.

“Peran aktif masyarakat bisa dilakukan melalui bank sampah, TPS3R. Keaktifan masyarakat untuk bank sampah, jadi sampah yang punya nilai jangan langsung dibuang. Tadi saya sampaikan solusi itu bukan solusi permanen, tapi solusi sementara. Karena solusi permanennya itu nanti sampah dikelola di Cipeucang,” tuturnya. BIG

Facebook Comments Box