advertisements
advertisements
JOGJA MagzRegional

Pemkot Yogya Raih Penghargaan Cipta Bakti Nugraha

×

Pemkot Yogya Raih Penghargaan Cipta Bakti Nugraha

Sebarkan artikel ini
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mewakili Pemkot Yogyakarta menerima penghargaan tersebut dengan ketentuan inovasi Munggah, Mundur, Madhep Kali (M3K). (dok. jogjakota.go.id)

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerima penghargaan Cipta Bhakti Nugraha Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai peringkat pertama dengan nilai 8,16.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mewakili Pemkot Yogyakarta menerima penghargaan tersebut dengan ketentuan inovasi Munggah, Mundur, Madhep Kali (M3K).

Kegiatan ini merupakan penghargaan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemprov DIY) terhadap perencanaan pembangunan di kabupaten dan kota, serta bentuk sinkronisasi dengan perencanaan pembangunan nasional.

Sumadi menyampaikan Pemkot Yogyakarta meraih penghargaan Cipta Bhakti Nugraha DIY dengan inovasi M3K.

Inovasi ini merupakan salah satu penanganan permukiman kumuh di Kota Yogyakarta.

Konsep M3K ini dengan permukiman mundur minimal tiga meter atau tidak berada di sempadan sungai untuk akses mitigasi, perlindungan terhadap bahaya longsor, jalan inspeksi dan infrastruktur sanitasi.

Munggah melalui konsep rumah susun dan madhep atau menghadap sungai.

“Penghargaan yang diraih ini menjadi motivasi selalu berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dan pelayanan bagi masyarakat Kota Yogyakarta,” ujarnya pada acara Musrengbang Daerah DIY di Kepatihan, Kamis (6/4/2023).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan tema Pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2024 adalah Pemerataan Aksesibilitas Layanan Publik yang Berkualitas dan Aktivitas Ekonomi Berbasis Sektor Unggulan.

Tema tersebut dipilih, didasarkan pada pemikiran untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan dengan memfokuskan pada pemerataan aksesibilitas layanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang relatif tertinggal dengan mengedepankan reformasi kelurahan sebagai konsep sekaligus strategi untuk mencapai hal tersebut.

Pemerataan akses stabilitas layanan publik dimaksudkan, layanan publik yang tersedia mampu diakses masyarakat secara lebih mudah dan merata dengan tetap memperhatikan pemerataan pada kualitas layanan publik tersebut.

“Pemerataan aktivitas ekonomi dimaknai dengan pertumbuhan pusat-pusat pertumbuhan baru terutama pada sektor unggulan yang lebih difokuskan pada kawasan Selatan sesuai dengan arahan pemerintah pusat,” ungkap Sri Sultan.

Gubernur DIY menyebutkan bahwa kemiskinan ekstrim pada tahun 2024 di targetkan 0%, harapannya semua pihak harus bahu membahu untuk mencapai target tersebut.

Pemilihan fokus pada kawasan Selatan tidak hanya untuk mengatasi kemiskinan di wilayah Selatan, tapi sekaligus sebagai upaya dalam mengurangi kesenjangan.

“Pada kesempatan ini saya ingin meminta perhatian bahwa kita harus menjadi teladan dalam penyelenggaraan pemerintahan saat ini, masyarakat sungguh-sungguh memperhatikan nilai-nilai integritas dan etos kerja kita dalam melayani publik dengan program perencanaan pembangunan dan inovasi-inovasi yang semakin baik,” tuturnya. BIG

Facebook Comments Box