BANTEN MagzRegional

Pemprov Banten Fokuskan Pengendalian Harga Beras

×

Pemprov Banten Fokuskan Pengendalian Harga Beras

Sebarkan artikel ini
Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Irjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir secara Virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang. (dok. bantenprov.go.id)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus melakukan koordinasi dengan Badan Usaha Logistik (Bulog) dan pemerintah pusat terkait kenaikan harga beras.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, Pemprov Banten siap menyalurkan cadangan beras daerah sebanyak 2.139,71 ton dalam dua tahap dari Dana Insentif Daerah (DID).

Sementara itu, untuk Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP), Provinsi Banten dialokasikan 214,99 ton.

“Tadi kita mengikuti rakor pengendalian inflasi daerah, yang menjadi pembahasan diantaranya terkait komoditi beras,” katanya usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Irjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang.

Namun, Al Muktabar menjelaskan, secara keseluruhan inflasi di Provinsi Banten masih berada di bawah nasional.

Dia menuturkan, untuk komoditi beras di sejumlah daerah terus mengalami fluktuatif harga.

Oleh karena itu, Pemprov Banten terus melakukan koordinasi baik kepada Bulog maupun pemerintah pusat untuk dapat menekan kenaikan harga komoditi beras.

“Kita melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan yang menjadi wewenang daerah kita upayakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Bulog akan segera disalurkan beras kepada 21 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara nasional.

“Mudah-mudahan dengan digelontorkan beras itu yang juga disalurkan ke Provinsi Banten dapat mempengaruhi penurunan harga beras,” tegasnya.

Tidak hanya itu, kata Al Muktabar, Provinsi Banten juga memiliki cadangan beras daerah yang dapat digunakan dalam menekan kenaikan harga komoditi beras.

“Selain bantuan sosial, Bulog juga akan menyalurkan beras ke pasar-pasar melalui kegiatan SPHP. Tentunya hal itu juga akan berpengaruh terhadap harga ke depannya,” jelasnya.

Al Muktabar menuturkan, pihaknya intens melakukan komunikasi dan koordinasi baik kepada Bulog, Badan Pangan Nasional, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga kepada para pedagang.

“Kita juga sedang mempersiapkan sidak ke pasar fokus pada komoditi beras, dan Rakor ini kita mengikuti perkembangannya secara nasional agar kita melakukan langkah dapat tepat waktu,” tuturnya.

Sementara, Irjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir dalam arahannya menyatakan, saat ini Tim Pengendali Inflasi baik di Pusat maupun di Daerah masih berupaya untuk mengatasi harga pangan khususnya komoditi beras.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten Aan Muawanah menyampaikan pada September hingga Oktober 2023, Pemprov Banten akan menyalurkan beras yang berasal dari DID untuk 108.289 KPM setara 1.082,89 ton dan 105.682 KPM setara dengan 1.056,82 ton beras.

“Itu akan kita salurkan diluar agenda penyaluran bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS),” ujarnya.

Mengenai Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP) Banten hingga saat ini tersedia sekitar 214,99 ton.

“Untuk yang 214,99 ton disimpan sebagai CBPP, hal itu dapat dikeluarkan bila dalam keadaan yang mendesak akibat kejadian luar biasa,” ungkapnya. BIG

Facebook Comments Box