Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jateng dan PT Astra International Tbk. sepakat menangani kemiskinan ekstrem di provinsi ini.
Penandatanganan Nota Kesepakatan dan Kesepakatan Bersama dilakukan antara Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana dengan Baznas Jateng dan PT Astra International Tbk. di Gedung A lantai 2 Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (19/10/2023).
“Nota Kesepakatan Bersama Pemprov Jateng itu dalam menanggulangi kemiskinan yang ada di Jateng,” kata Nana seusai acara di lokasi kegiatan.
Menurutnya, penanggulangan kemiskinan menjadi satu atensi pemprov setelah mendapat bantuan dari Baznas dan PT Astra International Tbk.
Penandatanganan itu menandai perpanjangan kegiatan yang telah mereka lakukan, lantaran setiap tahun sinergitas telah terjalin.
Dalam waktu dekat, pihaknya segera melakukan penanganan kemiskinan. Tercatat berdasarkan datanya, dari 37,9 juta penduduk Jateng itu 10,77% berada di bawah garis kemiskinan dan 1,97% merupakan kemiskinan ekstrem.
Nana menambahkan, penanganan kemiskinan ekstrem akan lebih difokuskan pada 17 kabupaten di Jateng, yang rata-rata kondisi kemiskinannya masih berada di atas nasional dan provinsi. Langkah penanganan kemiskinan pun terus dilakukan.
“Alhamdulillah, sebelumnya 14% sekarang 10%. Memang secara target nasional di tahun 2024 nanti kita memaksimalkan untuk mencapai nol persen kemiskinan ekstrem,” jelasnya.
Pemprov Jateng bersama dengan Baznas dan PT Astra International Tbk. terus melakukan langkah penanganan kemiskinan, antara lain melakukan penanganan terhadap rumah tidak layak huni (RTLH), seperti rumah masih beralas tanah, dinding papan gedhek, atap masih bocor, dan lainnya.
Selain juga, lanjut Nana, penanganan sasaran kemiskinan juga diarahkan kepada mereka yang tidak memiliki jamban sehat, belum punya air bersih, beasiswa bagi anak miskin, dan pemberian modal kerja.
Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menyatakan, pihaknya bersama Pemprov Jateng dan PT Astra International Tbk. berkomitmen melakukan penuntasan kemiskinan, dengan dana yang diperuntukkan zakat konsumtif maupun produktif.
“Kita berdayakan mereka, sehingga mereka mentas dari kemiskinannya itu dengan pelatihan kerja,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sampai saat ini, Baznas Jateng telah memberikan bantuan pelatihan kerja kepada 11.007 orang dan bantuan modal kerja untuk 10.000 orang, bantuan untuk peningkatan RTLH dari tahun 2023-2024 ada 1.000 unit RTLH, pembuatan jamban sehat sebanyak 500 unit dan air bersih.
Untuk rehab RTLH dan jambanisasi harus ada verifikasi dari Disperakim Jateng. “Mereka punya data by name by adress. Jadi dana kita Insyaallah aman, karena ditangani professional.”
Tahun ini, lanjut Darodji, Baznas Jateng memiliki dana zakat sekitar Rp90 miliar. Dari jumlah itu, sekitar Rp45 miliar untuk pengentasan kemiskinan, sisanya untuk penanganan lainnya, seperti bantuan bencana dan lainnya.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Endi Faiz Effendi menerangkan, pihaknya siap melanjutkan delapan intervensi dalam penuntasan kemiskinan di Jateng, yakni peningkatan kualitas RTLH, bantuan jamban sehat, pemenuhan air bersih, listrik murah, stunting, disabilitas, penanganan anak tidak sekolah, dan pengentasan orang tidak bekerja.
“Alhamdulillah, tadi sudah dilaksanakan penandatanganan secara seremonial nota kesepakatan dan kesepakatan bersama, antara Baznas, PT Astra International Tbk. dengan kita, yang merupakan salah satu implementasi proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan ke XXIV, yang sedang saya ikuti tahun ini,” katanya.
Dari catatannya, PT Astra International Tbk. pada tahun 2023 akan membantu peningkatan kualitas RTLH 100 unit, jamban komunal 32 unit, dan titik sumber bersih 32 unit.
Baznas Jateng berkomitmen akan membantu di tahun 2023, yakni peningkatan kualitas RTLH 255 unit, jamban 500 unit, modal usaha ke 1.664 BNBA.
Pada tahun 2024 dan tahun 2025, Baznas berkomitmen membantu setiap tahun berupa peningkatan kualitas RTLH 750 unit, jamban 750 unit, dan air bersih 1.700 unit. BIG