Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprov Sumut) mendukung program swasembada pangan nasional yang menjadi prioritas utama Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Gubernur (Wagub Sumut Surya dukungan itu di antaranya dengan terus menggenjot indeks pertanaman, dan penggunaan teknologi pertanian modern.
“Pemprov Sumut terus mengawal kebijakan subsidi pupuk, penyediaan bibit unggul dan akses pembiayaan petani,” katanya usai Gerakan Menanam Padi Serentak di Desa Sidoharjo I, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Kemudian, mengintegrasi hasil panen dengan sistem logistik dan distribusi pangan yang efektif di wilayah Sumatra Utara.
“Hari ini untuk mendukung swasembada pangan nasional, Sumut menanam 1.897 hektare di sentra – sentra pertanian seluruh kabupaten/kota se-Sumatra Utara,” jelasnya.
Sementara itu, di Desa Sidoharjo I, akan ditanami padi seluas 2,5 hektare dan hingga akhir April 2025 diperkirakan menanam seluas 329,8 hektare.
Wagub menuturkan, hingga akhir April 2025, potensi panen padi di Sumatra Utara seluas 54.498 hektare dan potensi gabah kering giling mencapai 180,662 ton.
Jumlah tersebut setara dengan beras sebanyak 169.967 ton. “Untuk kebutuhan Sumut di bulan April ini sebanyak 145,247 ton, sehingga Sumut mengalami surplus beras 24.720 ton.”
Surya mengajak pengambil kebijakan terus berkolaborasi mendukung peningkatan indeks pertanaman padi di wilayah Sumut.
“Ini dilakukan agar pendapatan petani terus meningkat, sehingga para petani Sumut menjadi produktif, mandiri dan sejahtera,” tegasnya.
Menteri Pertanian (Menpan) Andi Amran Sulaiman menuturkan, gerakan tanam padi serentak ini dilakukan pada 150 kabupaten seluruh Indonesia.
“Kita menargetkan luas tanam selama April 2025 mencapai 1,3 juta hektare, dan estimasi produksi 7,5 juta ton gabah,” katanya.
Langkah ini sebagai upaya mendukung ketersedian pangan bagi seluruh rakyat Indonesia dan peningkatan pendapatan petani sebagai produsen penghasil pangan di Indonesia. BIG