advertisements
advertisements
JOGJA MagzRegional

Penetapan WBTb, Tonggak Penting Lindungi Kekayaan Budaya

×

Penetapan WBTb, Tonggak Penting Lindungi Kekayaan Budaya

Sebarkan artikel ini
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Pembukaan Perayaan WBTb DIY 2023 dan Pemberian Sertifikat WBTb Bupati/Walikota se-DIY, Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Gedhong Pracimasana Kepatihan, Selasa (23/5/2023). (dok. jogjaprov.go.id)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menetapkan sebanyak 44 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) terbaru berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam dua tahun terakhir.

Penetapan diikuti penyerahan sertifikat WBTb merupakan tonggak penting dalam upaya melindungi dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki bangsa.

Sertifikat penetapan ini tidak hanya menjadi pengakuan formal atas pentingnya WBTb, tapi sekaligus menjadi komitmen bersama melestarikan dan mewariskannya kepada generasi mendatang.

Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Pembukaan Perayaan WBTb DIY 2023 dan Pemberian Sertifikat WBTb Bupati/Walikota se-DIY, Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Gedhong Pracimasana Kepatihan, Selasa (23/5/2023).

Penetapan ini mampu memberikan perlindungan hukum dan perhatian yang layak bagi warisan yang tak ternilai ini. Selain itu menegaskan kekayaan budaya bangsa harus dilestarikan, dihormati dan dirawat dengan penuh rasa tanggung jawab.

“Saya ucapkan selamat kepada Bupati/Walikota se-DIY, Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman yang telah menerima sertifikat penetapan WBTb,” ujarnya.

Sri Sultan juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi seperti peneliti, ahli dan pelaku budaya yang dengan penuh semangat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.

“Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam pengidentifikasian dan perlindungan warisan ini,” ungkapnya.

Sri Sultan menyatakan, penetapan dan penyerahan sertifikat ini menjadi awal dari sebuah komitmen yang lebih dalam dan tugas yang lebih berat.

Dengan sertifikat ini, lanjutnya, datanglah tanggung jawab bagi semua pihak untuk menjadi pelindung dan pembawa warisan ini ke depan.

Menurut Sri Sultan, pentingnya WBTb bukanlah terletak pada manifestasi budaya itu sendiri, melainkan kekayaan pengetahuan dan keterampilan yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

“Proses regenerasi pengetahuan merupakan modal penting bagi pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Semoga dengan adanya sertifikat penetapan WBTb dapat memotivasi kita semua untuk menindaklanjutinya dengan aksi nyata sebagai bentuk tanggung jawab dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia,” tuturnya.

WBTb merujuk pada warisan.kolektif yang hidup dan terus berkembang dalam masyarakat.

Hal itu rsebut meliputi tradisi atau ekspresi hidup seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, praktek praktek sosia, ritual, perayaan, pengetahuan dan praktek mengenai alam dan semesta.

“Warisan ini menjadi cermin identitas kita, menghubungkan kita dengan akar sejarah yang mendalam dam membentuk jati diri kita sebagai bangsa,” tegas Sri Sultan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyatakan, tahun 2023 menjadi tahun yang istimewa sebab pada tahun ini penetapan WBTb telah mencapai 10 tahun atau satu dasawarsa berjalan sejak 2013 hingga 2022.

Tahun 2023 menjadi momentum yang baik bagi DIY untuk terus melakukan evaluasi baik dalam hal pengusulan penetapan WBTb maupun pada tataran aksi-aksi tindak lanjut dalam hal pemeliharaan dan pengembangan WBTb.

“Penyelenggaraan perayaan WBTb 2023 dimulai dengan Penyerahan 21 Sertifikat WBTb tahun penetapan 2022 berikut dengan Daftar Penetapan WBTb dimulai sejak 2013-2022 dengan total sebanyak 155 karya budaya,” tuturnya.

Penetapan WBTb ini terbagi dalam Keraton Yogyakarta sebanyak 27 karya budaya, Kadipaten Pakualaman delapan karya budaya dan Warisan Budaya bersama milik DIY 31 karya budaya.

Selain itu, Kabupaten Kulon Progo 15 karya budaya, Kabupaten Sleman 21 karya budaya, Kabupaten Bantul 20 karya budaya, Kabupaten Gunungkidul 17 karya budaya, dan Kota Yogyakarta 16 karya budaya.

Disbud DIY telah menyiapkan usulan regulasi khusus yang akan mengatur pola-pola pelestarian dan pembinaan tersebut, yang nantinya bersama-sama dengan Keraton Yogyakarta Kadipaten Pakualaman, Bupati, Walikota se-DIY yang hadir terus memperhatikan.

Usulan regulasi itu sekaligus mendukung hingga tingkat komunitas, paguyuban maupun di tingkat desa terkait demham upaya regenerasi yang menjamin kelestarian dan keberlangsungan masing-masing karya budaya tersebut.

“Rangkaian agenda Perayaan WBTb 2023 akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan pelibatan masyarakat dan pelaku budaya secara luas dalam agenda Ajur Ajer #1 Jejamu Perayaan WBTb yang digelar selama 24-26 Mei 2023 di Kampoeng Mataraman Jl Ringroad Selatan Nomor 93 Yogyakarta,” ungkapnya dalam situs jogjaprov.go.id.

Terdapat sebanyak 21 karya budaya asal DIY pada 2022 yang mendapatkan penganugerahan WBTb 2023, yakni menjadi milik Keraton Yogyakarta yang keseluruhannya domain seni pertunjukan.

Seni pertunjukkan itu adalah Bedhaya Sapta, Beksan Sekar Madura, Srimpi Muncar dan Beksan Panji Sekar. Untuk milik Puro Pakualaman adalah Babad Pakualaman domain tradisi dan ekspresi lisan.

“Dari DIY berupa Sayur Lodeh, Jamu Yogyakarta dan Bir Jawa dengan domain kemahiran dan kerajinan tradisional ditambah Aksara Jawa Yogyakarta dengan domain tradisi dan ekspresi lisan,” katanya.

Berikutnya karya budaya dari Bantul berupa Karangan yang masuk domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta, serta Pisungsung Jaladri domain upacara adat, ritus, upacara tradisional.

Dari Sleman adalah upacara adat Pager Bumi Rebo Pungkasan domain upacara adat, ritus, upacara tradisional dan kesenian Antup domain seni pertunjukan.

Selanjutnya, karya budaya dari Kabupaten Kulon Progo domain tradisi dan ekspresi adalah Gobak Sodor Yogyakarta. Kota Yogyakarta dengan seluruh karya WBTb domain kemahiran dan kerajinan tradisional.

Karya WMTb adalah Jadah Manten, Legomoro, Sangga Buwana, Kembang Waru dan Yangko Yogyakarta. Tari Wayang Topeng Duwet domain seni pertunjukan dan Gerit-Gerit Lancung domain tradisi dan ekspresi lisan dari Kabupaten Gunungkidul. BIG

 

 

Facebook Comments Box