Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2022 mencapai 5,15% dan sekaligus menjadi indikasi keberhasilan recovery usai pandemi Covid-19.
Hal ini wajib direspon dengan baik oleh dunia perbankan di Provinsi DIY, khususnya pada bank milik daerah ataupun bank yang tergabung dalam Himbara.
Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara Peresmian Gedung Kantor Hybrid Bank BPD DIY KCP dan KCPS Gamping di Bank BPD Gamping, Sleman, Kamis (25/5/2023).
Perbankan, menurut Sri Sultan, merupakan pemain terpenting bagi perjalanan menuju layanan keuangan yang baik.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di DIY, Sri Sultan melihat bahwa Bank BPD dapat merespon dengan baik berbagai dinamika sektor keuangan pada tahun 2022.
Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya nilai aset dan media, nilai kredit dan perolehan laba, serta dengan disandangnya predikat sukses atas peningkatan transaksi dana murah dan sukses pula melakukan transformasi digital oleh BPD DIY.
“Saya mengucapkan selamat dan turut bahagia pada direksi maupun seluruh karyawan. Tentu harus lebih termotivasi untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat,” jelasnya dalam situs jogjaprov.go.id.
Sri Sultan menilai Bank BPD ini tetap harus meneruskan misi membangkitkan dan menggerakkan sektor riil terutama UKM yang akan punya dampak besar terhadap regional groups.
Gubernur DIY berpesan lembaga ini harus mampu menjaga kepercayaan public, juga diikuti dengan pengembangan strategis yang ditunjang profesionalisme di tingkat fungsional dan fokus pada unit bisnis.
Berbagai dinamika ekonomi juga perlu dicermati oleh Bank BPD DIY, Sri Sultan menambahkan, agar tidak mengganggu kinerja di masa-masa mendatang.
“Bank BPD DIY perlu mengamati trend pergeseran segmen pasar sejalan dengan pengembangan pola pikir nasabah yang cenderung semakin banyak. Selain nasabah baru yang mampu mengimbangi digitalisasi, tapi tetap jangan melupakan nasabah loyal konvensional,” ujar Sri Sultan.
Sebaliknya kepada warga DIY, Sri Sultan berharap, agar bisa mendukung pembangunan ekonomi DIY melalui dukungan pada perbankan, karena keberadaan Bank BPD DIY dapat dimanfaatkan melalui data-data layanan yang kiranya perlu.
Gubernur DIY menambahkan, dengan adanya Dana Keistimewaan, perlu dilakukan bantuan penyaluran ke desa-desa melalui dukungan perbankan. Dengan bantuan penyaluran Danais yang difasilitasi oleh perbankan, diharapkan desa bisa tumbuh berkembang.
Tidak hanya mengelola pertanian dan perikanan saja, namun bisa dikembangkan dengan tourism dan lain sebagainya, bahkan Sri Sultan mempersilakan pemanfaatan Tanah Kas Desa bagi penduduk lokal, agar tanah tersebut produktif dan tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Harapan saya BPD DIY bisa berperan membantu mengelola hal itu sehingga kesejahteraan masyarakat desa bisa punya jaminan. Semoga saja strategi BPD DIY bisa menyasar dan menciptakan perubahan untuk mendekatkan fasilitas bagi desa-desa maupun Kecamatan. Semoga mampu memberikan kontribusi positif perekonomian,” tutur Sri Sultan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rohmad menegaskan, gedung Bank BPD Gamping ini berdiri di atas 1.000 m2 dengan luas bangunan 900 m2.
Terdiri dari dua bangunan dengan anggaran sekitar Rp4 miliar, dengan menggunakan konsep hybrid. Dipilihnya konsep hybrid karena dari sisi operasional, sudah diterapkan strategi konvensional dan syariah menjadi satu rangkaian.
Konsep hybrid yang kedua adalah dalam rangka mendukung ekonomi hijau yang berkaitan dengan penggunaan sumber energi terbarukan.
“Kami menggunakan sumber energi solar cell sebagai salah satu supporting untuk operasional di gedung ini. Mudah-mudahan nanti ini bisa kami aplikasikan di daerah-daerah yang terpencil yang berpotensi untuk gangguan dari PLN. Dengan daya 1500 VA ini mampu untuk menambah daya dukung operasional dari gedung,” jelas Santoso. BIG