advertisements
advertisements
BALI MagzRegionalTransportasi

Percepat Lalin Ketapang-Gilimanuk dengan Ditjen Hubdat Kerahkan Kapal Tambahan

×

Percepat Lalin Ketapang-Gilimanuk dengan Ditjen Hubdat Kerahkan Kapal Tambahan

Sebarkan artikel ini
Terjadi lonjakan volume kendaraan yang akan menyeberang di lintas Ketapang-Gilimanuk. (dok. kemenhub)

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) hingga kini terus dilakukan sejumlah upaya untuk mempercepat penguraian kendaraan, menyusul adanya lonjakan volume kendaraan yang akan menyeberang di lintas Ketapang-Gilimanuk.

Salah satu upaya mempercepat lalu lintas (lalin) tersebut adalah dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi.

“Sebelumnya telah terjadi lonjakan pengguna jasa pelabuhan di masa arus balik cuti bersama Hari Raya Iduladha terlebih juga adanya kegiatan perbaikan dan penutupan dermaga ponton di sisi pelabuhan Gilimanuk Bali yang juga berdampak pada pelayanan di pelabuhan Ketapang Jawa Timur,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur Utomo Harmawan pada Rabu (5/7/2023).

Terjadinya kepadatan dalam area parkiran di dalam Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan antrian di luar pelabuhan terjadi mulai Senin (3/7/2023).

“Hal-hal yang telah dilakukan oleh kami di BPTD Kelas II Jatim adalah melakukan percepatan Tiba Bongkar Muat Berangkat (TBMB) sehingga tidak mengikuti lagi jadwal dan time table,” jelasnya.

Dari data yang dihimpun oleh BPTD Kelas II Jawa Timur di Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 8.104 kendaraan pada Senin (03/07) dan 6.656 kendaraan pada Selasa (04/07). Sementara di Pelabuhan Gilimanuk pada Senin (03/07) ada sebanyak 5.570 kendaraan dan pada Selasa (04/07) sebanyak 5.392 kendaraan.

Utomo menambahkan bahwa sejak kepadatan pelabuhan dimulai juga telah dilakukan penambahan ketersediaan kapal dengan menambah 1 kapal di masing-masing MB1, M2, M3.

“Semula ada 15 kapal menjadi 18 kapal, sementara di dermaga plengsengan/LCM juga ditambahkan ketersediaan kapal dari 12 Kapal menjadi 15 Kapal,” ungkapnya.

Dengan kondisi air surut yang terjadi di dermaga plengsengan/LCM juga ikut mempengaruhi keterlambatan layanan pelabuhan penyeberangan yang mengakibatkan penumpukan antrian.

Menurut Utomo, untuk menangani antrian di jalan umum yang didominasi oleh kendaraan kendaraan pribadi dan kendaraan logistik telah dilakukan manajemen dan rekayasa lalin.

“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Polres Banyuwangi, Dishub Kabupaten Banyuwangi, PT ASDP dan stakeholders terkait di wilayah pelabuhan Ketapang, sehingga kami berharap kepadatan dan antrian kendaraan dapat segera terurai,” ujarnya.

Utomo menyampaikan juga bahwa BPTD Kelas II Jatim telah menurunkan petugas pengatur lalu lintas juga dibantu oleh personil petugas UPPKB Watudodol, Banyuwangi yang dialihkan untuk bertugas membantu pengaturan lalu lintas Pelabuhan Ketapang. BIG

Facebook Comments Box