InternasionalJOGJA MagzRegional

Provinsi DIY dan Korsel Jajagi Peluang Baru Kerja Sama

×

Provinsi DIY dan Korsel Jajagi Peluang Baru Kerja Sama

Sebarkan artikel ini
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok. (dok. jogjaprov.go.id)

Puluhan tahun menjalin hubungan baik dengan Korea Selatan (Korsel), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Duta Besar Korsel untuk Indonesia Lee Sang Deok, melakukan penjajakan untuk mengembangkan kemungkinan kerja sama berikutnya.

Tercatat, seluruh kerja sama antara keduanya dari mulai kerja sama dengan Gangwon Do dan Gyeongsangbuk Do, berjalan baik lebih dari yang diharapkan.

Sri Sultan mengungkapkan hal itu usai menerima Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, baru-baru ini.

Sejak kerja sama Sister Province antara Provinsi DIY dengan Gangwon Do dimulai sejak Juni 2003.

Kedua provinsi ini terus mendukung pengenalan  pariwisata, agrikultur, sains dan teknologi, budaya, pendidikan, olahraga, dan lainnya dengan sangat baik.

Sri Sultan menyebutkan, Korea Selatan juga ingin mengembangkan berbagai kerja sama dengan DIY yang tentu mendapat sambutan yang baik.

“Beliau ingin bagaimana ini nanti bisa ditingkatkan dan juga kita di Gajah Mada (UGM) ada pusat Bidang Studi Bahasa Korea. Juga Saemaul Undong, yang sudah dibuat di dua daerah, tidak hanya di Gunungkidul, tapi di tahun ini kan juga ada di Kulon Progo,” ungkap Sri Sultan.

Kerja sama DIY – Gyeongsangbuk Do dimulai tahun 2005, yang dilanjutkan dengan kerja sama Saemaul Undong yang membangun desa-desa di DIY, hasil yang didapat mampu melampaui harapan.

Saemaul Undong merupakan sistem pengembangan mandiri oleh masyarakat setempat, berdasarkan kebutuhannya, dan berfokus pada pembangunan infrastruktur.

Sistem ini telah terbukti menyumbangkan penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 17,1 % di Korea Selatan.

Program Saemaul Undong di DIY dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul, Kulonprogo, dan Bantul.

Program Pilot Project dilaksanakan di Desa Kampung, Ngawen, Gunungkidul pada tahun 2008, yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan program di wilayah-wilayah lain di DIY.

“Dengan aktivitas-aktivitas itu dan ekonomi kita juga dibantu dengan beberapa perusahaan Korea yang ada di sini, bisa menjadi kerja sama yang baik, makanya kami tadi dialog sama beliau dengan harapan nanti bisa dibuka ruang untuk kerja sama lebih lanjut dan lebih luas,” tutur Sri Sultan.

Sementara itu, Lee Sang Deok mengatakan, pembahasan yang ia lakukan dengan Sri Sultan sangat konstruktif.

Dia berharap akan ada pengembangan kerja sama pertukaran kebudayaan. Selain itu, di bidang ekonomi juga hendaknya mampu menambah warna kerja sama, mengingat saat ini perusahaan Korea Selatan sudah masuk ke DIY.

Kerja sama juga akan diperluas di bidang kesehatan dan pendidikan, khususnya pembangunan pusat khusus Jurusan Bahasa Korea.

“Kami juga membahas mengenai perkembangan potensi pariwisata di DIY dan gerakan Saemaul Undong di DIY,” tutur Dubes Lee. BIG

Facebook Comments Box