advertisements
advertisements
JABAR MagzRegional

Provinsi Jabar dan China akan Perpanjang Kontrak Kerja Sama Sister City

×

Provinsi Jabar dan China akan Perpanjang Kontrak Kerja Sama Sister City

Sebarkan artikel ini
Pertemuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang dalam sebuah kunjungan kerja di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Sate Bandung, Jumat (26/5/2023). (dok. jabarprov.go.id)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, dalam sebuah kunjungan kerja di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Sate Bandung, Jumat (26/5/2023).

Pada pertemuan tersebut, Gubernur Ridwan Kamil mengutarakan keinginannya untuk memperpanjang program Sister Province dengan beberapa provinsi di China.

Sejak tahun 2017, Provinsi Jabar telah menjalin kerja sama Sister Province dengan empat provinsi yaitu Guangxi Zhuang, Chongqing, Sichuan, dan Heilongjiang.

Gubernur secara khusus mencatat dengan Sichuan, bahwa provinsi tersebut telah banyak membantu Jabar pada masa awal pandemi Covid-19, seperti mengirim masker wajah (face mask) dan sejumlah alat kesehatan lain yang membantu dalam penanganan pasien.

Ridwal Kamil juga menawarkan konsep Green Economy atau ekonomi hijau Jabar-China.

Terlebih Indonesia menargetkan net zero emision di 2060, karena itu Indonesia, Jawa Barat khususnya, membutuhkan pembangunan di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti tenaga surya, panas bumi, angin, dan sumber energi lainnya.

“Geotermal atau panas bumi Jawa Barat punya, baru tereksplorasi sekitar 10%,” ungkapnya kepada Lu Kang dalam situs jabarprov.go.id.

Selain itu, kendaraan listrik, baik mobil maupun motor, kini juga tengah jadi isu hangat di Indonesia, aka mobil listrik dapat jadi peluang investasi yang dapat dimanfaatkan Jabar-China.

Gubernur juga memaparkan iklim investasi di Jabar. Menurut dia, 60% industri Indonesia berlokasi di Jabar.

“Populasi terbesar ada di Jabar, tentu menjadi market yang besar pula (untuk investasi). Jawa Barat juga provinsi yang dekat dengan (Ibu Kota) Jakarta,” kata Ridwan Kamil.

Meski bisa dibilang Jabar merupakan provinsi industrial, namun Jabar juga masih jadi salah satu lumbung padi nasional, sehingga baik Industri maupun agrikultur keduanya didorong agar maju secara berkesinambungan.

“Produktivitas pertanian kita hingga 1,3 juta ton, sejalan itu investasi nomor satu,” tegasnya.

Menurut Gubernur, dengan jumlah penduduk 50 juta jiwa, maka Jabar juga siap dengan sumber daya manusia. Sementara berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) 2020, di Asean, Indonesia berada di urutan lima, setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

Provinsi Jabar memiliki infrastruktur yang komprehensif. Mulai dari jalan tol, bandara, hingga pelabuhan, terutama saat ini Patimban di kawasan Metropolitan Rebana tengah dirancang jadi pelabuhan dengan tata kelola terbaik.

Ridwan Kamil menambahkan, Jabar kini punya 13 kawasan industri baru, atau kawasan peruntukan industri (KPI) yang jadi bagian Metropolitan Rebana.

“Saya ingin menawarkan satu dari 13 kawasan industri kepada Developer China. Karena saya arsitek, saya tahu kapabilitas bangunan yang dibuat,” tuturnya.

Selain soal ekonomi, Ridwan Kamil juga ingin membangun kerja sama di bidang budaya, seni, ataupun bidang sosial lainnya. BIG

 

 

Facebook Comments Box