Para Raja Nusantara berkumpul dalam Orasi dan diskusi kebudayaan yang diadakan oleh Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) berkolaborasi dengan Universitas Andalas (Unand) di Convention Hall Universitas Andalas, baru-baru ini.
Acara ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Festival Adat Budaya Nusantara (FABN) III di Sumatra Barat (Sumbar).
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Masyarakat Adat Nusantara (Matra) Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukkajannangngang Satrio Sasmito mengucapkan terima kasih dan rasa bangga Acara Festival Adat Budaya Nusantara (FABN) III dapat terlaksana di Sumbar dan Matra dapat bekerja sama dengan universitas andalas dalam seminar budaya.
“Ketua umum merasa bangga Matra bisa bekerja sama dengan universitas andalas Sumatera barat ini untuk mengadakan seminar budaya” ungkap Ketua Umum DPP Matra.
Acara seminar budaya ini resmi dibuka oleh Rektor Universitas Andalas dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Universitas Aidinil Zetra.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan rasa syukur dan menyambut dengan hangat peserta Festival Adat Budaya Nusantara (FABN) III di Universitas Andalas.
“Kami Sungguh Bersyukur dan menyambut dengan hangat kehadiran raja-raja, sultan-sultan, datuk, pelingsir, pemangku adat, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai pada hari ini di Universitas Andalas,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana FABN Yang Mulia Kanjeng Pangeran Haryo Haji Sultan Muhammad Yusuf Tuanku Mudo Rajo Disambah Aditya Diningrat, juga menyampaikan hal senada.
Dia mengapresiasi Unand telah mengadakan acara ini dan menjadikan salah satu rangkaian acara Dies Natalis Universitas Andalas Ke 68.
“Apresiasi kami dari Matra yang sangat tinggi dan terima kasih Kepada Universitas Andalas dapat berkolaborasi dengan Matra, Bahkan Agenda ini ditetapkan sebagai salah satu rangkaian acara Dies Natalis Universitas Andalas Padang tahun 2024,” tutur Muhammad Yusuf.
Selanjutnya, Acara di lanjutkan dengan Orasi dan Diskusi kebudayaan bersama dengan tiga narasumber, yaitu Putu Agung Anak Agung Suryawan, Prof. Hermawandi dan Prof Nusyirwan Effendi, yang di moderatori oleh Aidinil Zetra.
Dalam orasinya narasumber Putu Agung menyatakan, kebudayaan yang bervariasi dan beragam di Indonesia bisa menjadi perekat dalam berbangsa dan bernegara. Kebudayaan bisa menjadi wahana diplomasi dengan negara lainnya.
“Adanya Matra di Malaysia dan negara lainnya, yang memiliki perbedaan kebudayaan menyebabkan keterhubungan yang sangat luar biasa” ungkapnya.
Acara ini juga diisi dengan penampilan Tari Persembahan dan Tari Piring khas Sumatra Barat, yang turut disaksikan seluruh tamu undangan, Dekan serta mahasiwa Universitas Andalas kemudian ditutup dengan pemberian cendra mata dari Unand kepada Ketua Matra.
Acara ini juga diisi dengan penampilan tari persembahan dan tari piring khas Sumatra barat, yang turut disaksikan seluruh tamu undangan, Dekan, serta mahasiwa Universitas Andalas. BIG