advertisements
advertisements
JATENG MagzRegional

Salatiga Raih Peringkat Dua Kota Tertoleran Se-Indonesia

×

Salatiga Raih Peringkat Dua Kota Tertoleran Se-Indonesia

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi saat menerima penghargaan untuk Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran Kedua Se-Indonesia dalam Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2022. (dok. jatengprov.go.id)

Kota Salatiga mendapatkan penghargaan sebagai Kota Tertoleran Kedua Se-Indonesia dalam Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2022, yang diselenggarakan Setara Institute di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Peringkat itu naik satu level dengan nilai 6,417 setelah sebelumnya pada tahun 2021 memperoleh peringkat ketiga dengan nilai 6,367.

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi, yang menerima langsung penghargaan itu, menyampaikan selamat kepada seluruh masyarakat Kota Salatiga.

Dia mengungkapkan, prestasi itu merupakan penanda kerja kolaboratif dari pemerintah kota, Forkopimda, FKUB, media, institusi pendidikan, dan seluruh elemen masyarakat Kota Salatiga.

“Selain itu, prestasi ini adalah kerja kolektif dan capaian dari Bapak Mantan Wali Kota sebelum saya menjabat. Saya hanya mewakili Salatiga untuk menerima,” jelasnya dalam situs jatengprov.go.id.

Ke depan orkestrasi dan kolaborasi ini akan terus kita jaga, dalam mengejawantahkan dan membumikan nilai-nilai luhur Pancasila di dalam Tindakan.

Ketua Badan Pengurus Setara Institute Ismail Hasani mengungkapkan, IKT tahun ini merupakan kali keenam diselenggarakan setelah tahun 2015, tahun 2017, tahun 2018, tahun 2020, dan tahun 2021.

IKT publikasi ke-6 ini menunjukkan antusiasme dan partisipasi kota semakin meningkat. Sejumlah 94 kota yang menjadi objek kajian merupakan miniatur indonesia.

“Kami berharap, kota-kota yang mendapatkan prestasi, dapat menularkan ilmu dan virus toleransi kepemimpinannya kepada kabupaten/ kota lain,” kata Ismail.

Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Laode Ahmad dalam pidato kuncinya menyampaikan bahwa apresiasi atas penyelenggaraan IKT 2022.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan prinsip Pancasila, yakni berbeda dalam persatuan, dan bersatu dalam perbedaan.

“Mendagri saat ini sedang menyusun Indeks Harmoni Indonesia, yang indikatornya lebih lengkap, dan di dalamnya ada komponen-komponen toleransi,” tutur Laode.

Dia juga memberi apresiasi kepada pemerintah kota, yang mampu merawat toleransi dan inklusi sosial, serta memperlihatkan kepada dunia tentang toleransi yang ada di Indonesia. BIG

 

Facebook Comments Box