advertisements
advertisements
JOGJA MagzRegional

Sebanyak 6% Warga DIY Sikat Gigi dengan Benar

×

Sebanyak 6% Warga DIY Sikat Gigi dengan Benar

Sebarkan artikel ini
Acara Kick Off dan Opening Ceremony Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023. (dok. jogjaprov.go.id)

Masalah kesehatan gigi dan mulut dapat menjadi penyebab penyakit sistemik yang serius, sehingga kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut perlu ditingkatkan sejak dini kepada masyarakat.

Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X mengungkapkan hal itu pada Kick Off dan Opening Ceremony Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023, Selasa (12/9/2023).

Kegiatan kolaborasi antara Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan PT Unilever Indonesia, Kementerian Kesehatan, PDGI, Afdokgi dan ARSGMPI ini digelar di kompleks Gedung Dental Learning Center, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sri Paduka menuturkan, menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah salah satu kebiasaan baik yang harus diajarkan sejak kecil.

Dengan demikian, lanjutnya, hal tersebut bisa menjadi kebiasaan dan membuat anak memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan hal tersebut seumur hidupnya.

“Saya berharap, kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dimulai dari keluarga. Orang tua harus lebih aware untuk melakukan pemeriksaan sejak dini agar mencegah kerusakan gigi pada anak,” ujarnya.

Sri Paduka menjelaskan, menjadi tantangan bersama, khususnya praktisi medis, agar anak khususnya dan pada umumnya masyarakat tidak takut untuk melakukan pemeriksaan gigi.

Dia berharap, melalui BKGN 2023 ini dapat terjalin sinergisitas antara pemerintah dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mendesiminasi informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

“Mari kita tingkatkan semangat, kepedulian, komitmen dan melakukan gerakan nyata pembangunan kesehatan untuk dapat mewujudkan Senyum Indonesia,” jelas Sri Paduka.

Mengusung tema “Senyum Indonesia, Mulut Sehat Gigi Kuat”, BKGN FKG UGM 2023 yang berlangsung pada tanggal 12-14 September 2023 merupakan kegiatan pertama dari rangkaian BKGN 2023 yang melibatkan seluruh Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia.

Kegiatan BKGN yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini meliputi kegiatan sikat gigi bersama, konsultasi teledentistry serta perawatan gigi sederhana yang diberikan secara gratis kepada masyarakat oleh praktisi dokter gigi di lokasi yang terpisah.

Layanan kesehatan gigi dalam kegiatan tersebut diselenggarakan di RSGM UGM Prof. Soedomo dengan melibatkan tenaga kesehatan gigi FKG UGM selama tiga hari.

Melalui kegiatan ini, FKG UGM berharap dapat memberikan akses perawatan gigi lebih dekat kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, FKG UGM juga bermaksud mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan rajin sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi sekurang-kurangnya setiap enam bulan sekali.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sudjito menyatakan, BKGN 2023 ini merupakan bagian dari wujud komitmen berbagai pihak yang berkolaborasi untuk mendorong masyarakat untuk selalu berperilaku sehat.

“Membangun kesehatan masyarakat, yang dimulai dari menjaga kesehatan gigi dan mulut. Saya berharap, bapak/ibu yang terlibat dalam Bulan Kesehatan Gigi Nasional ini akan bisa memberi makna buat kita semua bahwa kesehatan gigi dan mulut itu adalah menjadi sebuah tradisi. Kalau orang Jogja mestinya ini menjadi gerakan kultur sehat,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Usman Sumantri mengatakan, penyelenggaraan BKGN demi mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut ini kian penting seiring dengan tingginya konsumsi gula masyarakat Indonesia saat ini.

Sementara itu, perilaku menyikat gigi masyarakat Indonesia sendiri masih bermasalah atau masih belum mengikuti aturan yang seharusnya.

“Orang Indonesia yang betul-betul mengikuti regulasi atau aturan yang seharusnya dalam menyikat gigi dengan benar baru hanya 2,8%. Jadi kalau orang menyikat gigi itu, setelah makan pagi dan malam hari sebelum tidur,” ungkapnya.

Dekan FKG UGM, sekaligus Ketua Afdokgi Suryono menuturkan, di DIY, jumlah masyarakat yang telah menyikat gigi dengan benar sudah jauh lebih tinggi dari angka nasional, meski masih relatif kecil, yakni hanya sekitar 6%.

“Kalau data di Indonesia tadi hanya 2,8% masyarakat yang baru menggosok gigi dengan benar, maka di Yogyakarta ini sudah mencapai 6% warganya yang menggosok gigi dengan benar,” ujarnya.

Senada dengan Usman, Head of Marketing Oral Care Unilever Indonesia Distya Tarworo Endri mengutarakan, BKGN digelar guna membebaskan masyarakat Indonesia dari masalah gigi dan mulut, terutama gigi berlubang.

“Di BKGN kali ini kami membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut di tengah semakin tingginya konsumsi gula di masyarakat Indonesia,” ungkap Distya.

Menurutnya, pada tahun 2023 konsumsi gula perkapita di perkirakan meningkat hingga 9% dibandingkan dengan tahun 2019 dan kondisi ini membuat masyarakat Indonesia semakin rentan dan meningkatkan risiko untuk adanya masalah gigi berlubang. BIG

Facebook Comments Box