advertisements
advertisements
BANTEN MagzRegional

TP PKK Provinsi Banten Sosialisasi Aplikasi E-Dasawisma Tangani Stunting

×

TP PKK Provinsi Banten Sosialisasi Aplikasi E-Dasawisma Tangani Stunting

Sebarkan artikel ini
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tine Al Muktabar (kanan). (dok. bantenprov.go.id)

Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten melakukan sosialisasi aplikasi pendampingan keluarga dengan anak stunting E-Dasawisma.

Sosialisasi ini sebagai bagian dari Sosialisasi Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakerna) IX PKK di Aula Gedung Negara Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH Syam’un No. 5 Kota Serang, Jumat (9/6/2023).

Menurut Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar, sosialisasi Hasil Rakernas IX PKK adalah mengelola tata administrasi dan salah satunya yang diangkat adalah administrasi pelaporan berbasis aplikasi.

“Ini kita kaitkan dengan program prioritas nasional pencegahan stunting, dengan yang kita formulakan adalah aplikasi dalam rangka pelaporan anak-anak stunting di Provinsi Banten oleh kader-kader PKK dalam rangka monitoring proses perbaikannya,” katanya.

Tine menambahkan, E-Dasawisma merupakan aplikasi berbasis platform digital yang terdiri dari ranah informasi atau edukasi dan ranah pelaporan.

Pada ranah edukasi ada seluk beluk stunting atau peduli stunting, seluk beluk mengenai stimulasi cerdas atau E-Asuh, dan seluk beluk ibu hamil yang sehat janin kuat atau bumilfit.

Pada aplikasi pelaporan, para kader akan menginput data, verifikasi data anak-anak yang stunting dan memonitor pertumbuhan perkembangan nutrisi, serta stimulasinya.

“Setelah ini akan ditindaklanjuti workshop input data untuk para Sekretaris PKK tingkat Kecamatan sampai Desa yang akan bertanggung jawab mensosialisasikan kepada kader-kader di wilayahnya,” ungkap Tine.

Dia menjelaskan, data pada E-Dasawisma bisa dibaca oleh masyarakat umum. Siapa saja tanpa menggunakan username juga oleh pemangku kebijakan sehingga bisa segera menindaklanjuti dengan kebijakan-kebijakan.

“Melalui aplikasi ini, kita bisa memonitor secara real time jumlah data anak stunting kemudian dimonitor proses perbaikannya. Apa saja yang sudah dilakukan, apakah sudah sesuai dengan kunci penanganan stunting,” jelas Tine.

Dari data itu, lanjutnya, juga bisa memberi masukan kepada stakeholders atau pemangku kebijakan, sehingga ditindaklanjuti dengan intervensi yang lebih spesifik.

“Data ini bisa melihat by name by address, bagaimana kondisinya saat ini, apakah sudah mendapatkan perlakuan yang sesuai,” tambahnya.

Menurut Tine, pihaknya memodifikasi konsep Dasawisma dalam rangka penanganan stunting dengan satu kader akan memantau atau memonitor 10 rumah tangga dengan anak stunting.

Para kader pendamping akan menginput data terkait anak stunting yang didampinginya.

Sementara, Sekretaris PKK pada tiap tingkatan menjadi penanggungjawab atas proses input data pada aplikasi E-Dasawisma.

“Targetnya dalam tiga atau enam bulan seharusnya sudah pulih. Kalau masih merah berarti masih ada yang tidak sesuai, sehingga bisa diterapi dengan proses spesifik untuk kasus tertentu,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Usman Ashshidiqi Qohara menyatakan, pemerintah secara umum memiliki keterbatasan untuk melaksanakan pembangunan, sehingga perlu dukungan semua elemen, termasuk PKK, karena lembaga ini sangat penting.

“PKK bisa menjadi salah satu motor penggerak dalam penanganan stunting, gizi buruk, dan kemiskinan ekstrim. Dalam penanganan stunting peran ibu penting. Ibu melahirkan anak anak generasi penerus bangsa,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan sosialisasi aplikasi E-Dasawisma oleh Aly Lamuri dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan workshop Makanan Bergizi oleh Ketua Persatuan Ahli Gizi Provinsi Banten Tiara Lutfi. BIG

 

 

Facebook Comments Box