Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatra Barat (Sumbar) mencapai 76,43, yang menempatkan wilayah ini sebagai provinsi dengan IPM tertinggi di Sumatra dan peringkat keenam secara nasional.
Menurut Wakil gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, hal ini menjadi catatan pencapaian yang membanggakan.
“IPM 76,43 ini adalah bukti nyata bahwa sektor pendidikan di Sumbar terus berkembang. Kami akan terus tingkatkan kualitas guru, karena merekalah kunci melahirkan generasi cerdas, berintegritas dan bangga pada budayanya,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, lanjutnya, telah menjadikan peningkatan kompetensi guru sebagai prioritas.
Program pelatihan dan pembaruan metode pembelajaran terus didorong agar pendidikan tidak hanya merata, tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman.
Selain pendidikan, capaian IPM juga ditopang oleh indikator lain seperti kesehatan dan ekonomi.
Angka harapan hidup yang meningkat, menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 5,42% dan turunnya Gini Ratio, yang mengukur ketimpangan ekonomi, ke angka 0,287 menjadi bukti bahwa pembangunan berjalan merata.
“Berbagai capaian ini bukan hanya angka, tapi hadiah Lebaran bagi masyarakat Sumbar. Ini jadi penyemangat kami bersama Pak Gubernur untuk terus bekerja membangun Sumbar yang lebih maju dan berdaya saing,” kata Vasko.
Provinsi Sumbar mencatat Indeks Daya Saing Daerah sebesar 3,70, tertinggi di luar Pulau Jawa dan Bali, serta menjadi provinsi terbaik kedua secara nasional dalam perencanaan pembangunan.
Namun, Wagub Vasko menegaskan bahwa tantangan ke depan tetap besar dan pemerataan kualitas pendidikan akan terus menjadi fokus utama pembangunan. BIG