Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar rapat kerja guna merakit peta jalan, terkait pemberdayaan perempuan.
Sejumlah program disiapkan untuk meningkatkan perekonomian, hingga partisipasi dalam pembangunan.
Hal itu disampaikan Ketua BKOW Jateng Nawal Arafah Yasin, saat memberikan arahan pada rapat kerja.
Dia mengatakan, dalam lima tahun ke depan, BKOW akan fokus dalam menuntaskan empat isu strategis.
Pertama, isu perempuan dan kemiskinan, kemudian perempuan dan kekerasan.
Selain itu peningkatan keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan dan peningkatan kapasitas pengasuhan orang tua.
“Tentang perempuan dan kemiskinan, akan kita beri suatu pelatihan dan bantuan, misal RTLH, peluang usaha pemberdayaan ekonomi,” tuturnya usai rapat di Rumah Dinas Wagub, Jalan Rinjani, Semarang.
Terkait dengan kekerasan, BKOW Provinsi Jateng bentuk kader perunggu, yang dilatih paralegal untuk mendampingi korban.
Dia menambahkan, sejumlah langkah itu, akan diwujudkan dalam beberapa program prioritas, seperti Daya Kartini untuk pelatihan keterampilan ekonomi, Destara atau Desa Sejahtera Perempuan dan Anak, Pesantren Penak atau Ramah Perempuan dan Anak.
Selain itu, ada Relawan Perunggu atau (Paralegal Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak), pendidikan politik, Perempuan Aman, serta pelatihan kebijakan dan perencanaan anggaran.
“Ada Jam Intan untuk pelatihan pengasuhan orang tua ke anak. Bukan hanya anak tidak rentan, juga mengarah kepada anak rentan disabilitas. Bagaimana pendampingan disabilitas, kita akan lakukan pelatihan,” tuturnya.
Nawal menuturkan, rencananya akan ada 100 perempuan hingga 200 perempuan dalam keluarga miskin yang dibantu.
Selain itu, akan ada tiga desa, yang menjadi sasaran program – program BKOW Jateng. BIG