Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor berkomitmen untuk memperkuat mitigasi bencana khususnya bencana hidrometeorologi dalam menghadapi memasuki musim penghujan.
Hal ini dilakukan menyusul terjadinya longsor yang mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia, Minggu (26/11/2023).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Mochamad Adam Hamdani menyampaikan, kendati longsor yang terjadi tergolong skala kecil yang hanya berdampak pada satu rumah, tapi hal ini menjadi perhatian karena adanya korban jiwa.
“Kalau melihat dari kejadian sebenarnya itu skala kecil hanya satu rumah tapi karena ada korban meninggal dunia sebanyak dua jiwa, itu menjadi catatan tersendiri bahwa itu menjadi pekerjaan rumah untuk semua tidak hanya pemerintah tapi juga semua stakeholder,” katanya di program Teropong Bencana.
Atas dasar itu, Adam menjelaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya mitigasi guna mengurangi resiko bencana yang berpotensi terjadi melalui beberapa upaya jangka pendek maupun jangka panjang.
Adapun upaya yang akan dilakukan dalam waktu dekat, katanya, adalah dengan pembuatan sistem jaringan drainase kedap air dan pelandaian tebing di lokasi rawan longsor.
“Mitigasi yang kami lakukan di lokasi dengan membuat sistem jaringan drainase kedap air dan pelandaian tebingan karena tebingan di lokasi tersebut tingginya antara lima sampai delapan meter,” jelas Adam.
Selain itu, BPBD Kabupaten Bogor juga akan rutin memonitor seluruh zona rawan longsor di Kabupaten Bogor, termasuk menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memperkuat lereng maupun tebing dengan menanam berbagai jenis vegetasi yang dapat mengikat tanah, serta menyerap air.
“Kami juga akan memeriksa bidang tebingan lain terutama menjelang musim penghujan dan mensosialisasikan penanaman pohon di sekitar lokasi yang sebelumnya sebetulnya di situ banyak tanaman karena banyak penebangan dan pembangunan,” ungkapnya.
BPBD Kabupaten Bogor juga akan terus mengimbau masyarakat di Kabupaten Bogor, khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaannya dan tidak beraktivitas di lokasi yang berpotensi terjadi longsor, seperti tebing dan dataran tinggi, mengingat banyaknya daerah rawan longsor di Kabupaten Bogor.
“Bogor itu daerah rawan longsor, dari 40 kecamatan hampir 28 kecamatan di antaranya itu tercatat sebagai zona merah menurut peta kami. Maka, kami terus memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di dataran tinggi serta berkoordinasi dengan dinas terkait, desa, kelurahan, dan relawan, sehingga bisa mengoptimalkan di fase pra bencana, karena kalau sudah di pra bencana kita kuat maka saat bencana tidak terlalu berat,” jelasnya.
Sebagaimana laporan data bencana yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, longsor menerjang Kampung Sempur Bates, Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, pada Minggu (26/11/2023).
Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sehingga memicu terjadinya longsor.
Menindak lanjuti peristiwa tersebut BPBD setempat telah melakukan penanganan dengan memperbaiki satu rumah yang mengalami rusak berat dan memperbaiki sistem drainase. BIG