advertisements
advertisements
JOGJA MagzRegional

Gempa Bumi Tektonik M6,0 di Selatan Jawa Tidak Berpotensi Tsunami

×

Gempa Bumi Tektonik M6,0 di Selatan Jawa Tidak Berpotensi Tsunami

Sebarkan artikel ini
Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (8/6/2023) pukul 00.04.55 WIB di wilayah Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diguncang gempa tektonik. (dok. bmkg)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pada Kamis (8/6/2023) pukul 00.04.55 WIB di wilayah Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diguncang gempa tektonik.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam laporannya menjelaskan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo (M)5,8.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,15° LS; 110,64° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 km arah Selatan Gunungkudul, DIY pada kedalaman 46 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa bumi ini dirasakan di Yogyakarta dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti).

Di daerah Ponorogo, Wonogiri, Solo, Madiun, Nganjuk, Blitar, Karangkates dengan skala intensitas III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

Daerah Banjarnegara, Semarang, Kendal, Jepara dengan skala intesitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Pada daerah Demak dengan skala intesitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, hingga pukul 00.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya sembilan aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,1.

BMKG merekomendasikan kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa dan memeriksa, serta memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Masyarakat harus juga memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), situs (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. BIG

 

 

Facebook Comments Box