BisnisJATIM MagzRegionalTeknologi

Gubenur Jatim Resmikan PLTS Atap 9,8 MWp di Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

×

Gubenur Jatim Resmikan PLTS Atap 9,8 MWp di Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 98 Mega Watt peak (MWp) di kawasan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Kabupaten Sidoarjo. (dok. jatimprov.go.id)

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 9,8 Mega Watt peak (MWp) di kawasan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Kabupaten Sidoarjo.

Peresmian tersebut ditandai dengan Penandatanganan Prasasti dan Penekanan Layar LED oleh Gubernur Khofifah didampingi Dirut PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk beserta jajarannya, perwakilan PLN Jawa Timur, serta jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim terkait.

Gubernur Khofifah mengapresiasi penuh pembangunan PLTS Atap di kawasan pabrik kertas PT Tjiwi Kimia.

Menurutnya, ini merupakan suatu bentuk kontribusi nyata sektor industri Jatim dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060.

Terlebih PLTS yang diresmikan merupakan PLTS Atap terbesar berbasis korporasi di Indonesia.

“Peresmian PLTS atap 9,8 MWp di Tjiwi Kimia ini, merupakan yang terbesar di Indonesia untuk sebuah korporasi. Sesuai dengan yang disampaikan Pak Presiden Direktur Tjiwi Kimia mudah-mudahan ini akan terus bisa dikembangkan,” ujarnya.

Khofifah melanjutkan, seminar dan diskusi terkait narasi Net Zero Emission 2060 telah sering dilakukan.

Namun, diperlukan aksi nyata sebagai bentuk implementasi di lapangan. Pergerakan dari sumber energi fosil ke nonfosil menjadi Energi Terbarukan harus terus dimasifkan di berbagai sektor.

“Ini harus dilakukan lebih sistemik dan komprehensif jadi Renewable Energy ini menjadi bagian yang sangat penting untuk bisa bersama-sama menuju Net Zero Emission 2060,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, peresmian PLTS Atap Tjiwi Kimia ini berhasil menambah daftar PLTS yang telah dibangun di Jatim.

Tercatat, total PLTS terpasang sebesar 58,41 MW pada Tahun 2023, dengan rincian PLTS Atap (Rooftop) 52,62 MW yang telah terpasang pada gedung-gedung pemerintah, swasta, sekolah dan Pondok Pesantren di Jatim.

Selain itu di tahun 2023 ini juga telah terpasang PLTS yang tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik sebesar 5,79 MW.

Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan Rasio Elektrifikasi Jatim per Juli 2023 sebesar 99,62%, lebih tinggi dari rasio elektrifikasi nasional sebesar 97,68%.

Gubernur Khofifah berharap pemanfaatan PLTS Atap di PT Tjiwi Kimia ini bisa menjadi referensi bagi perusahaan lainnya.

Utamanya dalam meningkatan pemanfaatan EBT dan ikut berkontribusi mendukung program Net Zero Emission.

“Harapannya bisa menjadi referensi bagi perusahaan lainnya bahwa kita sudah harus menuju Green Industry, bahkan juga Blue Industry,” katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga terus melakukan upaya pemanfaatan EBT. Hal ini sejalan dengan target Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jatim hingga tahun 2025 sebesar 17,09% dan sebesar 19,56% pada tahun 2050.

Target itu juga telah tercantum dalam Perda Provinsi Jatim Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2050.

Selain Perda tersebut, Jatim juga tercatat telah menerbitkan Pergub Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jatim (RUED-P) Tahun 2019-2050 dan Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim Nomor 671/630/124.5/2022 tentang Implementasi Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada Gedung Pemerintah dan Swasta.

Ketiga kebijakan tersebut adalah bukti konkret bahwa Jatim telah berkomitmen aktif untuk mengakselerasikan transisi energi dalam mewujudkan pengelolaan energi yang berkeadilan, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

PLTS Atap 9,8 MWp ini akan berdampak pada pengurangan penggunaan batu bara, mengurangi emisi Karbon dan mendukung program Pemprov Jatim menuju Net Zero Emission 2060.

“Jadi, kegiatan ini bukan hanya dilaksanakan di Tjiwi Kimia, tetapi juga di seluruh fasilitas produksi Sinarmas Group yang lain. BIG

Facebook Comments Box