advertisements
advertisements
Nasional

Kemajuan Iptek Ubah Perilaku Berbangsa dan Bernegara

×

Kemajuan Iptek Ubah Perilaku Berbangsa dan Bernegara

Sebarkan artikel ini

Dampak kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) telah mengubah prilaku kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan perubahan yang terjadi juga telah mempengaruhi life style kehidupan sosial kemasyarakatan.

Hal itu sampaikan Anggota MPR Alirman Sori, dihadapan mahasiswa dan mahasiswi Fisip Universitas Andalas Padang pada acara Sosialisasi Empat MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) di Gedung Pascasarjana Unand, belum lama ini.

Menurut Alirman, tantangan kebangsaan yang dihadapi oleh negara Indonesia saat ini bukan saja tantangan eksternal, tapi juga tantangan kebangsaan secara internal.

Dia menyatakan, tantangan internal yang cukup mengkuatirkan adalah mulai melemahkan sikap penghormatan terhadap kemajemukan.

“Apabila hal ini tidak dirawat dengan baik, bisa menimbulkan konflik horizontal dalam kehidupan berbangsa dan negara,” ujar Alirman.

Sensitivitas keberagaman saat ini perlu menjadi perhatian serius oleh semua pihak untuk terus mengelorakan semangat nasionalisme berbangsa dan bernegara.

“Bila kita perhatikan eskalasi dinamika kehidupan sosial ditengah perubahan kehidupan global mengharuskan kita sebagai anak bangsa untuk arif dan bijaksana atas perubahan terjadi. Jangan sampai pengaruh globalisasi mendegradasi ketahanan sosial”, ujar jelasnya.

Alirman mengingatkan, mahasiswa sebagai generasi pewaris kesinambungan kepemimpinan masa depan untuk mempersiapkan diri dengan meningkatkan kualitas kehidupan melalui pendidikan yang berkarakter.

Untuk menjawab semua tantangan kehidupan, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal, bangsa Indonesia telah memiliki senjata pemungkas untuk menangkal semua Hambatan, Tantangan, Ancaman dan Gangguan (HTAG) ada empat Konsensus Kebangsaan/4 Pilar MPR RI, yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Apabila empat konsensus ini kita internalisasi dalam prakteknya, akan mampu melawan semua dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Alirman.

Also panggilan akrab Alirman Sori, dalam paparan juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk menanamkan idealis kebangsaan dengan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila secara utuh dari Sila Pertama sampai Sila Kelima untuk diimplementasikan untuk menjaga keselamatan bernegara yang sudah mulai tercabik.

Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara harus kita amalkan secara utuh. Pancasila adalah kekuatan besar untuk menjaga dan merawat kebhinekaan di bumi ibu pertiwi yang kita sebut Indonesia sebagai rumah semua orang Indonesia, agar hidup berdampingi dalam membina dan menjaga persatuan kebangsaan.

Kehidupan bernegara yang sudah memasuki titik nadir dari berbagai pengaruh dan ancaman internal dan eksternal yang telah berdampak terkoyaknya persatuan dan kesatuan bernegara saat ini.

Alirman mengingatkan agar semua meningkatkan kewaspadaan nasional ditengah berkembangnya Iptek yang telah membawa perubahan besar dalam kehidupan bermasyarakat.

“Jika anak bangsa tidak menjadikan Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara dapat mengancam Republik menjadi negara yang gelap gulita dan menjadi negara yang seram, karena implikasi dari pengaruh global,” tuturnya.

Untuk mencegah negeri ini dari kegelapan dunia yang semakin panas, mari bersatu dan bertekad menginternalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan bernegara.

Alirman menilai, saat ini juga telah terjadi krisis keteladanan kepemimpinan, bahkan yang sangat mengkuartikan adalah banyaknya pihak-pihak membenturkan Pancasila dengan agama, yang seharusnya tidak perlu terjadi, tapi dalam prakteknya terjadi.

“Sungguh sangat memprihatinkan, gundahan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan negara seperti sudah diakusisi oleh kelompok oligarki dan kapitalis,” ungkapnya.

Alirman meminta jangan terlalu berharap perbaikan kualitas kehidupan di negeri kepada para pemegang kedaulatan, satu-satunya yang dapat perbaiki kualitas kehidupan bernegara adalah membangun kesadaran kolektif menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.

Bertindak sebagai moderator pada sesi tanya jawab adalah Wakil Dekan II Hayyu Darman Moenir M.Si dan didampingi oleh dosen komunikasi MA Dalmenda S.Sos, M.Si.
Dekan Fisip Universitas Andalas Padang Dr. Azwar MSi, dalam sambutan pada acara pembukaan Sosialisasi Empat Pilar MPR, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Alirman Sori, anggota MPR bekerja sama pelaksanaan empat pilar dengan FISIP Unand.

“Ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami secara komprehensif tentang Empat Pilar Kebangsaan, karena nara sumbernya adalah langsung anggota Majelis,” ujar Dekan Fisip Unand.

Dekan Azwar mengingatkan para mahasiswa untuk mengikuti acara dengan hikmat, karena ini adalah kesempatan berharga untuk menimba ilmu dan pengalaman. BIG

Facebook Comments Box